WELCOME TO HPI SUMBAR
Sairiang balam jo barabah
Balam lalu barabah mandi
Pucuak cimpago rang patahkan
Sairiang salam nan jo sambah
Salam lalu sambah kumbali
Salamaik Datang kami ucapkan....
24 May 2012
TOUR GUIDE SEBAGAI PEJUANG PARIWISATA
Sumber : Link Artikel HPI Bandung (Irwan Parmal Saputra)
Tour Guide atau pemandu wisata atau orang sering mengucapkannya dengan kata “Gaet” merupakan sebuah profesi yang langka dan tampaknya tidak banyak diminati orang. Pula tak banyak orang tahu tentang profesi ini, yang mereka tahu tour guide adalah seseorang yang berpenghasilan besar bekerja dengan wisatawan. Karena pandangan tersebut, tak heran bila sudah dapat berjalan-jalan dengan bule orang sering begitu saja mengaku dirinya seorang guide.
Adapula yang menganggap tour guide itu sebagai seorang yang mengetahui seluk beluk jalan, sehingga kerjanya menunjukkan arah suatu tujuan. Tak salah juga berpendapat seperti demikian, karena itupun ada benarnya, meskipun jauh dari memuaskan.
Seorang pemandu wisata yang jelas – tentunya – dia bergerak di dalam usaha jasa pariwisata. Oleh karenanya dia pastilah orang yang mengetahui dengan pasti pariwisata. Lalu apakah setiap orang yang bergerak dibidang itu dapat dikatakan pemandu wisata? …Inilah pertanyaan mendasar yang perlu dicari jawabannya, karena tidak semua orang bisa dengan mudah disebut pemandu wisata meski dia bergerak di bidang pariwisata. Lalu siapa dan apa itu tour guide?
Baiklah! Sekarang mari kita sedikit bermain dengan kata-kata untuk memprediksi terminology yang mendekati. Kita ambil terlebih dahulu kata ” tour” yang dalam bahasa Indonesia padanannya “wisata”. Kata wisata itu sesungguhnya diambil dari bahasa sankrit yang artinya “Perjalanan”, sedang “pariwisata” lebih dekat kepada tourism, yang artinya lebih luas yaitu perjalanan keliling dan kembali ke tempat asal. Agar lebih mudah pembahasannya cukup ambil kata”Wisata sebagai padanan Tour”.
Berikutnya kita ambil kata “guide” yang dalam bahasa Indonesia artinya menunjukkan, membimbing atau mengarahkan. Lalu pertanyaan disini siapa, apa, kemana, dimana sesuatu itu diarahkan. Ok, jawabannya adalah “subjek pastilah orang” sedangkan yang menjadi objeknya tentu lah orang pula. Sekarang kita sedikit lebih dekat dengan definisi apa itu tour guide. Dari paparan di atas kita dapat mengambil atau merangkai kata sebagai berikut. tour Guide adalah orang yang menunjukkan arah dan membimbing orang dalam melakukan sebuah perjalanan di luar tempat tinggalnya. Ini masih kurang lengkap sebab ada aspek yang belum dijelaskan “objek penderita” dan “ Adverb atau keterangan bagaimana sesuatu itu dilakukan”, yaitu apa yang ditunjukkan dan seperti apa bimbingannya itu dan apakah dia melakukannya secara sukarela, by the book atau by experience?….
Untuk itu kita bisa tambahkan lagi unsur pembayaran, arah, objek wisata, sedang bimbingannya itu berupa penyediaan informasi dan pengaturan berbagai jadwal. Sehingga sekarang bisa dibuat terminologi yang lebih luas namun dengan bahasa yang sederhana yaitu, tour guide adalah orang yang mempunyai profesi/dibayar untuk jasanya menunjukkan arah dan membimbing wisatawan ke tempat tujuan dengan cara memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan program perjalanan.
Dari penjelasan di atas mudah mudahan kita dapat sedikit memprediksi apa sebenarnya tour guide ini.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tour guide ini mari kita lihat penjelasan di bawah ini tentang tugas dan kewajiban seorang pemandu wisata.
Guide mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia pariwisata sebab mereka lah yang mewujudkan atau mengimplementasikan seluruh program makro pariwisata yang dibuat pemerintah dan pihak swasta. Dia adalah orang yang berada dijajaran paling depan yang bertatap muka langsung dengan wisatawan yang membeli produk wisata. Tour guide merupakan agent aktif yang berperan sebagai duta bangsa dan perusahaan yang mempekerjakannya. Oleh karena itu dia mengemban tugas berat dipundaknya guna meyakinkan wisatawan bahwa mereka berada ditangan yang tepat dengan produk yang tepat pula. Dia layaknya seorang dalang dalam pertunjukkan wayang yang mampu menghipnotis para penonton dengan teknik pemberian ruh kehidupan bagi setiap tokoh wayang yang dipegang dan dimainkannya. Penonton hanyut terbawa menjelajahi terowongan waktu seolah-olah karakter yang dimainkan benar benar pernah hidup di masa lampau.
Di tangan guide ini lah sebuah proses pencitraan produk dirasakan oleh wisatawan. Hasil dari pencitraan ini bisa berwujud tiga hasil:
PRODUCT TOUR GUIDE IMAGE
a positive positive Sangat positive
b positive negative negative
c negative positive positive
d negative negative Sangat negative
Lalu bagaimana cara meyakinkannya?…Di sini mulai dapat dilihat apakah memang mudah utk menjadi tour guide atau susah. Mari ikuti penjelasan lebih lanjut.
(Tapi sebelumnya saya sarankan istirahat sejenak dulu. Sekarang coba siapkan segelas teh hangat manis atau kopi n jangan lupa tuh pisang goreng, kalo sudah siap semua kita lanjutkan lagi ok)
Dalam menjalankan tugasnya seorang tour guide umumnya harus mengetahui 2 pengetahuan yang paling dasar yaitu: document perjalanan dan guiding technique
A. pengetahuan tentang document perjalan atau bagaimana cara kerja sebuah biro perjalanan wisata.
Ini tidaklah begitu sulit karena kita bisa tanyakan langsung atau mempelajarinya dari buku-buku tentang travel agent. Sedang yang kedua lebih kompleks karena menyangkut banyak hal, tidak hanya pengetahuan bahasa asing saja.
Mari kita lihat satu persatu tugas yang berkenaan degan travel agent. Biasanya tugas guide degan travel agent lebih banyak berhubungan dengan document perjalanan:
a) Tour Itinerary : suatu dokumen tentang jadwal jadwal perjalanan yang berisi urutan objek-objek yang harus dikunjungi.
b) Voucher : sebuah dokument berupa rincian-rincian pelayanan jasa yang telah dibeli wisatawan. Contoh voucher hotel, voucher masuk objek wisata, dll
c) Tour Statement : sebuah dokumen yang dibuat dan ditandatangani oleh tamu atau guide sehubungan dengan adanya perubahan jadwal perjalanan dikarenakan sesuatu hal. Perubahan tersebut bisa berupa memperpendek, memperpanjang kunjungan atau menggganti objek wisata. Tour statement ini kemudian menjadi pegangan tour guide dan travel agent sebagai bukti bahwa perubahan itu atas kesepakatan atau kemauan wisatawan.
d) Tour Guide Program: suatu jadwal perjalanan lebih rinci dibuat oleh guide mengikuti itinerary. Dokumen ini memuat rincian data yang lebih akurat mengenai route dan point point of interest mana yang akan dilalui serta akan dijelaskan selama tour, perkiraan waktu yang akan dipergunakan, photo stop, toilet stop, durasi di suatu objek wisata, dll. Tour guide program ini sangat penting karena bentul betul sangat membatu dalam menjalankan tugas, sebab tidak jarang jika mengandalkan daya ingat kita terlupa menyampaikan informasi yang sangat penting. Dokumen ini bias berupa secarik kertas atau boleh jadi sebuah buku kecil.
e) Invoice : ini merupakan sebuah document yang dititipkan travel agent kepada guide untuk disampaikan kepada tamu sebagai bukti pembayaran dari produk yang akan atau telah dia bayarkan kepada travel agent. Invoice ini biasanya diberikan oleh travel agent kepada wisatawan melalui tour guide apabila wisatawan baru membayar sebahagian dari kewajibannya. Sudah barang tentu klien kita akan membayar sisanya apabila kita menunjukkan invoice.
f) Commentary Sheet: lembaran kertas evaluasi yang diisi dan ditandatangani tamu pada hari terkhir sebelum berpisah. Biasanya berkenaan dengan pendapat atau kesan tamu tentang produk produk yang telah dia nikmati, bisa itu pendapat tentang hotel, restaurant, guide, driver, transport, program, harga, tax, tipping dsb. Lembar ini berguna sebagai alat ukur atau kendali mutu yang sangat berharga baik bagi tour guide itu sendiri maupun tour agent dalam memasarkan produk yang lebih baik di masa mendatang.
B. pengetahuan tentang guiding teknik
Selanjutnya adalah yang berhubungan dengan guiding teknik. Disini guide mesti berhubungan langsung dengan klient. Tugas ini antara lain:
a) Meeting Service : pertemuan langsung dengan wisatawan pada pertama kali. Meeting service dapat dilakukan dimana saja. Tapi umumnya di airport, station KA, pelabuhan. Meskipun demikian dapat juga dilakukan di hotel atau restaurant. Dalam meeting service ini biasanaya dilakukan perkenalan dan pembahasan singkat tentang apa yang harus dilakukan dalam waktu dekat. Boleh jadi transfer in.
b) Transfer In Service: salah satu tugas guide utk mentransfer klien dari satu tempat ketempat lain. Biasanya dari airport atau station ke hotel untuk check in,
c) Transfer Out Service : ini merupakan layanan terakhir mengantarkan tamu ke gerbang keluar, bisa berupa airport, station KA, pelabuhan, dll. Ini merupakan tugas yang paling berat sekaligus tugas yang menyenangkan. Berat karena tugas ini memerlukan kehati hatian yang sangat luar biasa, senang karena artinya tugas kita hampir selesai. Untuk tugas ini guide harus mereview tentang apa apa yang telah dikunjungi dan menyampaikan ucapan terimakasih dan mohon maaf atas kekurangannya. Setibanya di airport guide harus mengingatkan tamu agar tidak ada satupun barang yang tertinggal di dalam bus. Selanjutnya menunjukkan arah ke pintu masuk check ini airport. Bila kita dapat akses untuk masuk kedalam airport maka tugas kita adalah membantu proses check in, bila tidak maka kita harus dapat menerangkan kepada tamu dimana check in desk, proses check in, airport tax, dan waiting room dll.
d) Check In Service: upaya guide membantu klien dalam check in hotel, dengan cara mempercepat proses check in. untuk tamu FIT atau individual prosesnya sangat mudah dan cepat karena jumlahnya tidak banyak. Sebaliknya bila tamu group ini sedikit diperlukan kehati hatian karena tidak jarang terjadi perubahan kamar meskipun rooming listnya sudah final. Bila ada tour leader maka sebaiknya untuk pembagian kamar dan kunci diserahkan kepada dia karena dia yang lebih tahu nama-nama peserta tour yang akan melakukan perubahan. Tugas kita hanya menyakinkan pihak hotel bahwa kunci kunci kamar telah disiapkan sesuai dengan order dan tersedianya welcome drink. Agar tidak mengganggu tamu tamu lain maka sebaiknya setelah tiba di hotel tamu dipersilahkan untuk duduk duduk sambil menikmati welcome drink. Setelah selesai tugas kita selanjutnya menunjukkan kepada tamu tempat untuk makan pagi, wake up call, rest room, business centre dll.
e) Tour : adalah tugas guide membawa klien mengunjungi objek objek wisata yang tertulis di dalam program atau tour itinerary. Tour itu bisa singkat 1-3 jam saja biasanya city tour berada dalam satu kota/intra city tour, bisa pula inter city tour kunjungan dari satu kota ke kota lain. Selain itu ada yang lama waktunya bisa mencapai berminggu minggu dinamai overland tour. Tour ini bisa menjelajahi beberapa provinsi bahkan pulau. Tour dilihat dari asal klien dibagi menjadi 3 istilah: Domestik Tour, inbound tour dan outbound tour.
f) Escort Service : ini merupakan service pendampingan, dimana guide diperlukan untuk mendampingi tamu ke tempat tujuan yang pendek. Di sini guide tak perlu banyak menjelaskan apa-apa yg dilihat.
g) Check Out Service : service check out dari hotel. Guide bertugas meyakinkan bahwa segala sesuatu tidak terlupakan di hotel. Menginformasikan waktu yang dibutuhkan untuk tiba di airport serta menjelaskan proses chek ini di dalam airport apabila guide tidak mendapat akses untukmasuk kedalam airport.
h) Luggage Handling : dari sekian banyak tugas guide yang sangat penting adalah service ini. Sebab ini berkaitan dgn barang-barang tamu. Perhitungan yang akurat degan check n recheck method merupakan suatu keharusan. Luggage handling ini biasanya dilakukan di airport pada saat selesai meeting service. Di dini tamu diminta untuk meletakkan semua lugagenya secara rapih sehingga kita dapat melakukan hit count secara akurat dan menyamakannya dengan catatan yang ada di tour leader. Pencatatan sangat penting untuk mengetahui berapa tas yang dibawa tamu sehingga sangat membantu pada saat proses check in.
i) Commentary of object: ini merupakan proses pemberian informasi yg diperlukan oleh wisatawan selama perjalanan. Informasi yang disampaikan bergam bentuk dari mulai yang sangat sederhana sampai yang menjelimet tergantung jenis tamunya. Apabila mereka kaum intelektual seudah barang tentu kita harus dapat menjelaskan secara intelektual pula. Masuk kedalam kelompok ini biasanya students, expatriat, parlemen member, seniman, guru, pemerintah, delegasi suatu Negara, dll.
j) Rooming List: ini adalah dokumen yang memuat jumlah kamar dan jumlah peserta berikut nama-nama orang yang akan menempati kamar kamar sesuai dengan tipe yang ada. Tour guide sebaiknya selalu melakukan update rooming list sebab biasanya sering ada perubahan kamar. Ini gunanya untuk mengetahui dengan cepat di mana tamu bila terjadi sesuatu atau jika tamu menginginkan sesuatu atau complaint dengan kamar,
Di atas merupakan hal-hal yang suka atau tidak suka wajib diketahui oleh seorang guide karena selalu ditemui dalam setiap berhubungan degan wisatawan baik itu domestic maupun asing. Pengenalan tugas ditambah pengalaman akan membuat seorang guide lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.
Pada umumnya pertama kali melihat begitu banyaknya hal yang harus dikuasai oleh seorang pemandu wisata atau guide orang akan mundur beberapa langkah karena ada perasaan khawatir tidak dapat mengusainya. Namun hal ini dianggap wajar, karena dia memasuki wilayah yang sama sekali baru, yang tidak wajar itu adalah apabila dia mundur untuk selamanya karena ketakutan yang berlebihan. Dalam dunia pariwisata ada hal penting yang harus selalu diingat “jangan biarkan tamu komplain karena ketidak piawaian kita” lebih jauh dari itu buatlah tamu benar-benar puas dengan pelayanan kita sehingga dia rindu untuk kembali dan mewartakan kunjungannya kepada yang lain, dengan demikian lebih banyak devisa yang kita peroleh.
Bagaimana anda sudah siap menjadi tour guide?…….
Ok bila telah siap mari kita tentukan jenis guide mana yang paling cocok dengan anda. Kenapa demikian, karena guide pun memiliki klasifikasi tertentu baik itu dari bahasa yang digunakan ataupun ruang lingkup kerjanya. Untuk mengenal pembagian jenis guide
Agar lebih jelas lagi mari kita telusuri penjelasan berikut ini.
Berdasar ruang lingkup kerjanya guide itu dibag menjadi 3,al:
1. Guide Muda atau Guide Lokal : dia adalah seorang pemandu wisata yang ruang lingkupnya sangat terbatas, bisa dalam satu ruang terbuka ataupun tertutup. Dia hanya memandu di tempat tempat tertentu yang bersifat lokal saja, seperti di museum, satu objek wisata tertentu, perusahaan, industri kerajinan, kuil, tempat pejiarahan dll. Oleh karena bersifat lokal maka dia dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang obyek tempat dia bekerja. Informasi yang detail menyangkut sejarah beserta hal hal yang berhubungan dengan objek. Oleh karenanya dia tidak dituntut utk mengetahui banyak hal yg bersifat umum. Dari lama kerjanya dia singkat umumya beberapa jam saja. Pada umumnya hanya 1 atau 2 jam saja
2. Guide Madya : guide jenis ini lebih dikenal dengan pemandu wisata umum. Dia memiliki ruang langkup kerja yang lebih luas, bisa provinsi, ataupun sebuah negara. Dengan demikian dia dituntut untuk mengetahui pengetahuan yang luas, beragam dan menarik, mulai dari politik, ekonomi, social, budaya sampai tradisi masyarakat suatu daerah dengan daerah lain yang dia miliki begitu pula pengetahuan tentang geografi dan ilmu pertanian serta ilmu lain yang menunjang kerjanya yang memakan waktu berhari-hari hingga berminggu minggu. Dia harus bertahan dalam waktu yang lama tanpa pernah khabisan bahan informasi.
Untuk menjadi seorang tour guide atau pemandu wisata memanglah tidak mudah, ada seperangkat pengetahuan yang dia mesti kuasai dengan baik, sebagai contohnya al:
1. penguasaan bahasa: dia wajib menguasai salah satu bahasa asing dengan baik. Pengertiannya adalah tidak saja dia dapat berbicara menggunakan bahasa itu dengan lancar akan tetapi juga dapat dimengerti dengan jelas oleh wisatawan.
2. memiliki wawasan yang luas: sebagai orang yang diberi tugas untuk menjelaskan banyak hal tentulah dia harus menguasai beragam informasi mulai dari sejarah, budaya, politik, ekonomi, pertanian, obyek obyek wisata, jenis jenis tanaman dan herbal, dll hingga data data statistic yang diperlukan guna memperlancar tugasnya.
3. kemampuan Public Speaking atau bicara di depan public: kemapuan ini tidak hanya asal bicara akan tetapi dengan metode tersendiri sebagaimana halnya dia sebagai presenter. Dia harus mampu meyakinkan wisatawan bahwa apa yang dia sampaikan itu menarik, menghibur, edukatif, informatif dan bukan sekedar omong kosong atau karangan belaka namun harus bersifat factual sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Gaya bicara, gaya bahasa, penggunaan kalimat yang effektif, mulai dari yang sangat sederhana sampai yang bersifat ilmiah harus dikuasai.
4. memiliki keratifitas: tidak selamanya tamu disuguhi melulu informasi sebab pada tingkat tertentu merekapun akan merasa jenuh. Dalam hal ini pemandu wisata harus memiliki daya kreativitas yang baik diantaranya menyampaikan hal hal yang bersifat entertaintment atau membuat mereka gembira dan tertawa, sebab pada dasarnya yang mereka cari itu adalah kegembiraan. Untuk tujuan itu dia harus melengkapi diri dengan keahlian khusus sebagai contoh: menyanyi, main sulap, bermain musik, pantomim dll.
5. memiliki sense of diplomacy: selain dia harus bertindak sebagai penyampai informasi dia pun harus dapat menjadi negosiataor sekaligus pendengar informasi yang baik. Tidak jarang wisatawan pun menyampaikan perbandingan perbandingan apa yang ada di negaranya dengan yang ditemui di negeri kita.
6. problem solving atau memiliki kemampuan mengatasi masalah: tidak jarang diperjalanan kita mengalami hal hal yang diluar perkiraan, sebagai contoh ada yang sakit, pertengkaran sesama wisatawan, kehilangan atau tertinggal sesuatu sampai bus mogok ditengah jalan. Kemampuan ini tidak dapat ditemukan dengan mudah kecuali dengan sharing pengalaman dengan teman teman pemandu wisata.
7. memiliki sifat caring: maksudnya adalah dia tidak membeda-bedakan tamu, apakah dia cantik atau tidak, tua ataupun muda kaya ataupun miskin. Mereka semua adalah sama client kita, meski dalam hal hal tertentu kita harus memberikan perhatian lebih bagi mereka yang sudah tua dan anak anak atau orang cacat.
8. pengetahuan tentang lokasi tujuan wisata beserta sarana penunjang lainnya: sebagai contoh sejarah objek wisata itu, berapa jauh atau lama perjalanan yang ditempuh, dimana kita akan berhenti untuk istirahat, photo stop, makan siang, makan malam, rumah sakit atau klinik dsb.
9. pengetahuan tentang document document perjalanan: karena kita berkerja pada perusahaan travel tentulah seorang pemandu wisata harus mengetahui document yang natinya akan diperlukan selama perjalanan. Document tersebut biasanya adalah: voucher hotel, tour itinerary (program perjalanan), rooming list, statement (document utk menerangkan terjadi perubahan program), tour commentary sheet (lembar coment tamu tentang keseluruhan perjalanan).
10. memahami Cultural Background tamu: dengan memahami latar belakang tamu dilihat dari negeri asalnya kita dapat mengetahui apakah tamu itu mudah kerjasama dengan kita atau sebaliknya.
11. memiliki kode etik: tidak jarang setelah berhari hari bersama tamu kita lupa bahwa mereka itu adalah klient kita, sehingga sering kali pembicaraan menjurus ke hal hal yang tidak sopan atau tidak senonoh. Untuk itu kita mesti memahami tugas kita.
12. bermental baja: tidak jarang orang mengundurkan diri setelah beberapa kali tugas karena dia tidak tahan dengan situasi dan kondisi diperjalan, baik itu karena jarak tempuh atau pun mendapat perlakuan yang kurang ramah baik dari tamu ataupun pihak travel agent yang mempekerjakan kita.
13. berpenampilan yang menarik: tampil selalu di depan tamu, tentulah kita harus dapat membangkitkan daya tarik. Seperti halnya seorang presenter yang cantik atau ganteng, berpenampilan menarik melalui cara berpakaian, berbicara, tersenyum sebaik mungkin. Dengan tampil prima baik luar maupun dalam tidak hanya akan meningkatkan rasa percaya diri kita tampil di depan public akan tetapi juga, menciptakan citra kenyamanan dan mencerminkan keadiluhungan kepribadian bangsa. Perlu dicatat dan digarisbawahi!! Al: a) Jangan sekali kali melakukan tindakan yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan bentuk perendahan diri untuk memperoleh maksud dengan keuntungan tertentu seperti agar dikasihani tamu. Sebagai contoh berpakain yang tidak layak, menyampaikan kesulitan hidup pribadi, dengan harapan tamu akan memberikan sejumlah uang untuk mengatasi kesulitan dia, b) jangan lah melakukan tindakan yang menunjukkan penghambaan diri, bekerjalah sesuai profesi kita, sebab tidak jarang banyak tamu yang kita layani menganggap kita orang yang sudah dibayar dan harus mau melakukan apa saja kehendak mereka. Oleh karena itu kita harus dapat membedakan mana yang mesti kita lakukan dan mana yang tak boleh kita lakukan. Sebagai contoh, mengangkat dan menurunkan barang yang sepatutnya dilakukan oleh orang lain seperti, porter atau bellboy, dll. 3) jangan pernah terlibat sesuatu bahasa kerennya “ personally get involved” atau terlibat hubungan asmara ketika sedang menjalankan tugas dll.
14. mampu mengelola keuangan pribadi: yang terakhir ini sangat penting sekali sebab menjadi tour guide memerlukan cost yang tinggi. Contohnya untuk mengupdate infiormasi kita memerlukan biaya internet, buku buku, transport, alat alat tulis, pulsa, vitamin, general checkup, biaya memperpanjang lisensi, iuran bulanan kepada asosiasi tour guide tempat kita bernaung (HPI), dll.
Di atas merupakan hal hal paling umum yang mesti diketahui oleh pemandu wisata, sebahagiaan lagi dapat diketahui lebih lanjut sesuai dengan jam terbang contohnya, prediksi waktu, jam jam macet, sifat karakter tamu sesuai dengan negeri asalnya, restaurant yang sesuai, tempat shopping yang aman dsb.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terima kasih informasi nya ! :)
ReplyDelete