Sumber : Link Artikel HPI Bandung Jawa Barat
TAHAPAN TAHAPAN KERJA PEMANDU WISATA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
Bentuk pelayanan pemandu wisata umumnya di bagi menjadi 3 tahapan:
A. Pra Tour
B. Tour
C. Pasca Tour
Tahapan tahapan tersebut di atas mesti dilalui secara seksama, sebab
masing masing tahapan memiliki kaitan satu sama lain, dengan kata lain
keberhasilan memanage suatu tahapan akan menentukan keberhasilan tahapan
selanjutnya. Kita ambil perumpamaan apakah mungkin suatu pekerjaan
dapat dilakukan tanpa melalui perencanaan, jawabnya tentulah tidak
mungkin. Nah begitu pula dengan tour tidak mungkin tiba tiba terjadi
begitu saja akan tetapi harus melalui tahapan rencana, yaitu kegiatan
kegiatan yang dilakukan pada tahapan pra-tour. Baiklah sekarang kita
bahas satu persatu.
A. PRA-TOUR adalah aktifitas aktiftas yang dilakukan sebelum tour
dimulai, waktunya bisa jauh hari sebelumnya atau pun dekat, disini yang
terpenting adalah tersedianya kecukupan informasi tetang apa yang akan
dilakukan pada saat tour nanti. Kegiatan itu sendiri menjadi tugas dua
pihak. Pihak tour and travel yang mempekerjakan kita dan pihak tour
guide yang nantinya akan melaksanakan keseluruhan tour di lapangan. Baik
sekarang kita lihat apa yang mesti dilakukan oleh masing masing pihak:
• Tour and Travel Agent :
Tour dan travel agent wajib mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi domainnya, al:
a. mempersiapkan semua dokument yang diperlukan oleh guide dalam
menjalankan tugasnya. Dukument tersebut sebaiknya sudah bersifat final
untuk berbagai pihak baik itu bagi tamu, tour and travel agen maupun
tour guide agar masing masing mendapat kepastian dalam berbagai hal.
b. Menyiapkan kamar hotel yang dipesan tamu,
c. Menyiapkan transportasi sesuai dengan kriteria yang dijanjikan kepada tamu.
d. Menyiapkan Tour guide sesuai dengan spesifikasinya.
e. Menyelesaikan pembayaran guide fee sesuai dengan standard guide fee yang ditentukan oleh pihak asosiasi pemandu wisata.
Tour Guide :
a. Menemui tour and travel agent : Memenuhi panggilan tour and travel
agent yang mempekerjakan kita. Ini gunanya adalah untuk mengetahui apa
dan bagaimana tugas yang akan kita terima. Di sini dapat diketahui
apakah group atau kah individual tourist, berapa lama perjalanan, dimana
saja perjalanan itu dilakkukan, jenis restorannya seperti apa. Dengan
berkonsultasi dengan agent, kita akan dapat penjelasan seperti apa nanti
pelayanan tour yang diinginkan baik oleh travel aget itu ataupun tamu.
Untuk kehati-hatian hendaknya, janganlah ragu untuk menanyakan hal yang
meragukan guna menghindari misunderstanding, sebagai contoh apakah tamu
merupakan VVIP, ada special request atau tidak, apakah tamu sudah bayar
full atau tidak, apakah suatu objek wisata dapat dikunjungi atau tidak?
b. Memberikan Advice : Sering terjadi program yang dibuat oleh tour
and travel tidak sesuai dengan praktek di lapangan, baik karena masalah
ketersedian waktu medan perjalanan atau pun kondisi objek wisatanya
sendiri. Di sini guide punya peranan memberikan advice yang terbaik,
apakah tour itinerary harus mengalami perubahan sedikit saja atau
mengalami perombakan secara keseluruhan.
c. Konfirmasi : Meyakinkan kepada tour and travel bahwa kita memang
merupakan orang yang tepat dan bersedia melaksanakan tugas sesuai dengan
program yang ada.
d. Sudah menjadi kebakuan jika pada tahap ini tour guide akan meminta
beberapa dokument perjalanan yang akan dijadikan pegangan untuk
memudahkannya dalam menjalankan tugas. Document itu antara lain:
1. Tour itinerary,
2. Rooming list,
3. voucher hotel
4. voucher lainnya,
5. Tour Expenses sheet (lembaran biaya tour)
6. paging nama tamu,
7. surat jalan/ surat tugas bila ada,
8. Commentary atau evaluation sheet,
9. Tour Invoice (kwitansi pembayaran semua biaya tour yang harus
dilunasi tamu-bila tour and travel meminta guide untuk menagihkan
pembayaran yang belum tuntas).
10. Nomor contact person bila ada seperti, contoh: nomor telepon,
restoran, sopir yang akan membawa bus, tour operator yang memberi tugas,
dan nomor nomor lainnya yang kita anggap penting.
11. Menerima pembayaran guide fee yang sesuai baik itu cash ataupun
transfer. Perlu diingat bahwa pembayaran harus sudah diterima sebelum
tour berlangsung.
e. Personal Preparation: Bilamana urusan dengan tour and travel
agent sudah selesai maka tugas guide selanjutnya adalah mempersiapkan
segala sesuatu yang berkenaan dengan tour yang akan dijalankannya, dalam
hal ini yang paling umum adalah:
1. Mempelajari alat bantu seperti peta. Peta tidak hanya berguna
untuk kita (tour guide dan driver) akan tetapi berguna juga bagi tamu
yang ingin mengetahui jalan jalan yang akan dilalui sekaligus dapat
digunakan sebagai alat peraga,
2. Mempersiapkan alat tulis. Alat alat ini berguna untuk mencatat hal
hal penting seperti: pengeluaran pengeluaran keuangan yang kelak akan
dilaporkan kepada travel agen, dan untuk menandatangani beberapa
dokument, biasanya saat check in hotel, dll,
3. Menyiapkan atau membuat tour guide program. Ini adalah sebuah
dokument detail yang dibuat guide yang berisi tentang highlight
informasi yang akan disampaikan kepada tamu. Contohnya jalur jalur mana
yang akan dilalui, sejarah apa yang akan disampaikan, gedung gedung apa
yang akan ditunjukkan, gunung gunung apa yang akan diijelaskan, dsb.
Dokument ini hendaknya mengacu pada itinerari agar semua informasi
bersifat lengkap dan teratur tidak tumpang tindih. Dengan kata lain tour
guide program adalah rincian dari tour itinerary.
4. Menyiapkan perlengkapan sehari hari seperti, tanda pengenal tour
guide resmi, pakaian yang cukup, topi, handphone, charger, camera bila
perlu, obat obatan, tas yang kedap air untuk menyimpan dokument dan uang
keperluan tour,
5. Menghubungi perusahaan transport atau supir agar mempersiapkan
kendaraan sebaik mungkin, dan membuat perjanjian bertemu di suatu
tempat.
B. TOUR adalah suatu kegiatan pemenuhan dari rencana kunjungan yang
sudah ditentukan dalam itinerary. Persisnya di sini guide wajib
melaksanakan semua yang tertera dalam itinerary tersebut. Untuk
keperluan itu maka guide harus sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin
di tahapan pra-tour. Tugas tugas guide dalam tahapan tour ini lebih
rumit dibandingkan dengan Pra-tour, akan tetapi hal itu akan menjadi
mudah bila semua rencana dan persiapan kita buat benar benar tidak
memiliki banyak kesalahan. Baik buruknya sebuah persiapan dapat diuji
dengan tahapan tour ini. Baik kita mulai saja tahapan tahapan apa saja
yang harus dilalui guide dalam tour ini.
a. Meeting Service: adalah sebuah kegitan pertemuan pertama kali
antara guide dan tamu atau wisatawan. Pertemuan ini dapat dilakukan di
berbagai tempat, bisa di Airport, Station Kereta Api, Station Bus,
Hotel, di pelabuhan, dll. Dalam hal ini guide harus dapat dengan pasti
menentukan meeting point dan mempelajari sebelumnya situasi meeting
point tersebut, apakah cocok, nyaman atau berbahaya bagi keselamatan
tamu. Yakinkan bahwa kita harus tiba lebih awal di tempat tersebut
selain untuk menghindari keterlambatan juga berguna untuk memperlajari
sistuasi meeting point tersebut dan mengecek sound sistem yang ada di
bus. Bila sudah saatnya maka kita segera munuju pintu keluar tamu dengan
membawa paging paper yang tertulis nama tamu atau group yang akan kita
bawa, gunanya adalah untuk memudahkan tamu mengidentifikasi kehadiran
kita. Bila sudah bertemu maka ucapkan kata selamat datang dan
perkenalkan diri kita dengan bahasa yang sopan dan senyum yang ramah.
Setelah itu arahkan tamu ke tempat yang lebih nyaman (meeting point),
khusus untuk group maka yang harus ditemui adalah Tour Leader/tour
manager dari group tersebut. Yakinkan bahwa semua tamu sudah hadir
sesuai dengan jumlahnya. Sementara bertemu kita hubungi sopir untuk
memarkir di tempat yang telah disepakati. Setelah siap maka bawa group
ke tempat dimana bus itu berhenti atau bus menjemput tamu di tempat yang
telah ditentukan.
b. First Lugage Handling: bila tamunya group maka sebelum naik ke bus
persilahkan untuk mengumpulkan semua tasnya untuk dihitung dan
dimasukkan kedalam bagasi. Persilahkan tour leader untuk meminta tamu
masuk ke bus dan mengosongkan dua kursi terdepan tempat duduk guide dan
tour leader. Sementara mereka masuk ke bis, kita hitung dan masukkan
tasnya ke dalam bus. Jumlah total tas mesti diberitahukan kepada tour
leader dan hasilnya kita catat sebagai dokumen.
c. Transfer in : ini adalah kegiatan membawa tamu ke suatu tempat dimana
nanti mereka akan beristirahat dan bermalam. Tempatnya bisa hotel,
apartment, motel, homestay, logement, dll sesuai dengan itinerary.
Setelah tamu tadi memasuki bis baru lakukan penghitungan peserta di
dalam bus, caranya dengan melihat kursi yang kosong. Logikanya seperti
ini, umumnya guide sdh mengetahui berapa kapasitas sitter atau kursi
yang ada di dalam bus yang akan kita gunakan, jadi jumlah peserta dapat
diketahui dengan cara mengurangi jumlah total kursi yang ada dengan
kursi yang kosong. Mesti diperhatikan jumlah tamu tidak boleh melebihi
apa yang tercantum dalam rooming list yang kita pegang bila ada
kelebihan orang berarti akan ada masalah besar nanti. Masalah ini akan
terjadi bila memasuki restaurant dan pada saaat check in hotel. Yakinkan
pula kepada tour leader siapa yang harus membayar porter bila
menggunakan jasa porter. Bila semua proses in telah dilalui selanjutnya
kita mesti melakukan sebuah Introduction sebagai sebuah keharusan.
d. Introduction : adalah tahapan paling penting dimana guide
menyampaikan pertama kalinya kepada tamu tentang siapa kita dan untuk
apa kita disana. Banyak cara untuk melakukan sebuah introduksi, namun
yang paling umum adalah mengucapkan selamat datang, memperkenalkan diri,
nama sopir dan kernet. Pada tahap ini kita harus meyakinkan kepada tamu
bahwa kita ini adalah orang yang tepat bagi mereka yang ditugasi
membantu perjalanan dari awal sampai selesai dengan aman dan nyaman.
Setelah selesai maka kita harus menyampaikan secara singkat program
program yang ada dalam itinerary dan menyampaikan pula apa apa yang
include dan yang exclude dalam paket yang mereka beli. Setelah tahap ini
selesai jangan lupa pula untuk menyampaikan penjelasan tentang
perbedaan waktu (time zone difference), penggunaan mata uang lokal
secara baik dan terakhir adalah penjelasan tentang “ the do and the
doesn’t” hal hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama tour.
Introduksi yang baik adalah yang dapat menyerap perhatian dan dimengerti
semua tamu dan menghilangkan jarak antara guide dan tamu, dengan kata
lain melalui introduksinya seolah olah tour guide dan tamu kenal sudah
lama, dekat atau akrab. Introduksi seperti ini pasti akan sangat sulit
dilakukan oleh guide guide pemula, hanya guide yang sudah professional
yang dapat melakukannya, sebab pengalaman telah menjadikannya murid yang
terbaik.
e. Presentation : adalah bentuk penyajian informasi yang dibutuhkan
wisatawan. Sebelum memulai yakinkan dulu apakah suara kita terdengar
atau tidak oleh tamu yang duduk di belakang. presentasi ini dibagi
menjadi 4 jenis, yaitu:
1. presentasi general : ini biasanya dimulai dengan informasi yang
lebih umum untuk memberikan gambaran tentang negeri kita dan sekaligus
memberikan ruanglingkup informasi yang akan diberikan. Bila telah
selesai maka beri ruang kepada tamu untuk melakukan tanya jawab apakah
dapat dimengerti atau tidak dimengerti, ada pertanyaan atau tidak.
2. presentasi khusus : ini biasanya dilakukan apa bila kita memasuki
sebuah kota. Disini dapat dijelaskan keunikan kota tersebut mulai dari
nama kota arti yang tersirat dari nama kota itu, julukan kota itu,
ketinggian, jumlah penduduk, komposisi penduduk, matapencaharian, curah
hujan, temperature dan sejarah kota itu sendiri. Data data yang
disampaikan biasanya bersifat statistik.
3. Presentasi spontan : ini adalah penjelasan mengenai apa apa yang
dijumpai di jalan selama tamu berada dalam kendaraan, contohnya: gedung
gedung, gunung gunung, sawah, ladang, pasar tradisional, sekolah, tipe
tipe kendaraan, kebiasaan penduduk dll. Presentasi ini adalah yang
paling terumit diantara yang lainnya karena diperlukan ketajaman dalam
menyesuaikan topik pembicaraan yang pas dengan minat wisatawan (di
sinilah perlunya kita mempelajari cultural background dan karakter
negara asal tamu). Selain itu diperlukan wawasan yang luas tentang
banyak hal, contohnya informasi berkenaan dengan sisitim pendidikan,
kebiasaan sehari hari penduduk, pertanian, adat istiadat, dll. Tak
jarang begitu banyak pertanyaan yang diajukan tamu dalam sesi ini sebab
itu tour guide mesti pandai pandai menangkap pertanyaan dan pandai
memilih jawaban yang terbaik. Jawaban yang baik adalah yang langsung
pada jantung permasalahan artinya tidak memutar mutar sehingga
membingungkan tamu. Jawaban yang baik adalah jawaban yang sesuai dengan
jenis tamu, jawaban untuk tamu biasa hendaknya tidak diberikan jawaban
untuk mahasiswa, begitu pula sebaliknya. Untuk dapat melakukan itu semua
tentunya kita mesti banyak belajar, baik itu dari segi informasinya
maupun dari teknik penguasaan bahasa. Tentulah berbeda antara gaya
bahasa berbincang bincang biasa dengan gaya bahasa menjelaskan.
4. Continuous presentation : ini adalah sebuah presentasi yang
sambung menyambung, layaknya membaca sebuah buku (bab per bab, halaman
per halaman). Biasanya presentasi ini disajikan untuk overland tour yang
memerlukan waktu berminggu minggu. Informasi yang disampaikan hendaknya
dimulai dari yang paling umum kemudian menuju ke bagian yang khsusus
dengan tahapan tahapan yang teratur atau kronologis. Sebagai contoh
informasi bagaimana cara menanam padi maka harus dijelaskan dari awal
pada saat pertama kita menjumpai suatu daerah yang sedang melakukan
penyemaian bibit padi, pengolahan tanah, penanam, penyiangan, pemupukan
sampai proses akhir panen, penjemuran dan proses pengheleran. Ending
dari setiap informasi sebaiknya sesuai dengan apa yang dibicarakan
disertai objek faktualnya. Bentuk informasi continuous ini adalah bentuk
yang paling membuat ngeri semua pemandu wisatawan karena dia harus
terus menerus menyampaikannya tanpa kehabisan materi. Di atas adalah
salah satu contoh saja dari continuous presentation, masih ada segudang
materi yang dapat dijadikan pembahasan seperti contohnya: bentuk negara
Indonesia, dapat dimulai dengan kata Indonesia itu sendiri, yang awalnya
bernama nusantara, kemudian berganti Indonesia, sejarah raja raja masa
lalu, masa Belanda atau masa sebelum kemerdekaan, masa pendudukan
jepang, agresi Belanda ke satu dan dua, kemerdekaan, era sejarah mengisi
kemerdekaan, pergantian pemerintah, era demokrasi sekarang. Dengan
penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan tour guide itu
tidaklah mudah seperti yang digambarkan orang.
f. Photo stop : tidak jarang dalam perjalanan kita temui tamu meminta
sesi untuk photo stop. Photo stop ini adalah suatu kegiatan yang
dilakukan di tengah tengah perjalanan untuk memberi kesempatan bagi tamu
untuk mengambil gambar guna dokumentasi mereka dan sekaligus memberi
kesempatan untuk rehat sejenak meluruskan kaki mereka setelah sekian
lama duduk di dalam bus. Tour guide di sini mesti terlebih dahulu
mengumumkan dimana dan berapa lama photo stop itu akan dilakukan. Perlu
dicamkan bahwa hendaknya photo stop itu dilakukan di tempat yang benar
benar aman, nyaman dan indah.
g. Toilet stop : perjalanan jauh mesti harus ada toilet stop, ini
adalah kegiatan memberikan kesempatan kepada tamu untuk melepas beban.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah tour guide mesti mengumumkan
lebih awal dimana, kapan dan berapa lama waktu toilet stop itu. Tempat
yang dipilih mestilah bersih dan ada tempat untuk mereka rehat minum
kopi atau teh, sebab tak jarang orang yang ingin mencicipi jajanan
ringan.
h. Check in service : ini adalah kegiatan untuk memasukkan tamu ke
hotel yang telah ditentukan. Prosesnya tidak rumit namun diperlukan
extra hati hati karena sering kali terdapat masalah jika tidak ditangani
dengan hati hati. Untuk tamu FIT atau individual sangat lah mudah, kita
tinggal menelepon hotel terlebih dahulu dan mengabarkan waktu
kedatangan kita, kepada front officer diminta untuk menyiapkan segala
sesuatunya. Setelah tiba di hotel tamu diminta mengeluarkan passport dan
menandatangani check in form. Untuk tamu group jauh lebih rumit kita
mesti menghubungi pihak hotel jauh jauh sebelumnya dan menyakinkan
mereka harus sudah siap segala sesuatunya bila kita tiba pada waktu yang
ditentukan. Di sini kita minta hotel officer untuk menyiapkan kamar
sesuai dengan permintaan tamu, misal ingin semua satu floor dsb, kedua
meminta semua kunci disusun sesuai dengan jenis kamar dalam urutan yang
rapih, ketiga minta disiapkan welcome drink apabila memang hotel
menyediakannya. Sesampainya di hotel tamu dipersilahkan untuk duduk
duduk sambil menikmati welcome drinknya. Kita meminta tour leader untuk
mengurusi check in dan membagikan kunci kepada tamu sebab dia yang kenal
baik siapa siapa orang yang akan menghuni kamar sesuai dengan tipenya,
sementara itu kita menguruskan lugage/ tas tamu. Bila semua telah
selesai tunjukan kepada tamu lift atau tempat untuk makan pagi berikut
penjelasan tentang breakfast voucher dan waktu breakfastnya. Yang
terakhir jangan lupa berdiskusi dengan tour leader tentang jam berapa
wake up call dan tour keesokan harinya. Sebelum kita meninggalkan lobby
atau istirahat hendaknya kita minta lembar copy rooming list kepada
front officer sambil meminta agar bellboy sesegera mungkin memasukkan
tas ke masing masing kamar.
i. Lunch atau dinner transfer service : ini merupakan sebuah
pelayanan reguler yang mesti dilakukan oleh seorang tour guide dalam
melakasanakan tugasnya. Untuk keperluan ini seorang tour guide hendaknya
memiliki banyak nomor nomor restaurant dan mengetahui kualitas serta
keunikan masing masing restaurant tersebut, al: design interiornya,
tingkat kebersihannya, speciality menunya, pelayanannya, tempat
parkirnya, toiletnya dan mushalanya, ketepatan jarak dan lokasinya.
Masudnya tepat di sini adalah sesuai waktunya dengan makan siang atau
makan malam. Seringkali terjadi keterlambatan makan karena tidak
mengenal lokasi menyebabkan semua menjadi berantakan begitu juga
kedatangan lebih awal menyebabkan selera makan tamu menjadi sedikit
berkurang, akibatnya feedbacknya kurang baik. Perlu diingat restaurant
adalah sebuah representasi dari keunikan penduduk local dengan menyantap
makanan local bisa diketahui kebiasaan penduduknya, rumah
tradisionalnya, tata hidangnya dsb. Maka dari itu tak heran restaurant
menjadi sebuah objek yang menarik untuk diabadikan dalam camera. Baik ,
jika telah memahami semua itu kita mulai dengan tugas guide yang
berkenaan dengan pelayanan ini. Umumnya tour guide sudah harus punya
bayangan dimana kita akan makan dan memperkenalkan atau mendeskripsikan
seperti apa keunikan dan dan kualitas restaurant seperti di atas, juga
jangan pernah lupa menyampaikan menu apa yang akan disantap di
restaurant itu, serta di mana arah toilet dan mushala. Masing masing
menu perlu kita jelaskan di bus agar tamu mempunyai bayangan dan tidak
akan begitu banyak pertanyaan bila sudah sampai di restaurant. Guide
biasanya jauh jauh hari sudah booking atau reserve agar tidak kehabisan
tempat, meskipun sudah reserve, 2 jam sebelum kedatangan kita harus
mengontaknya kembali agar punya persiapan yang cukup dalam melayani
kita. Pengalaman sering mengajarkan keterlambatan service bukan karena
restonya tidak sigap akan tetapi pemberitahuan mendadak yang membuat
mereka tidak punya cukup waktu menyebabkan tamu harus berlama lama
menunggu. Hal ini sangat berbahaya sebab satu orang kesal akan
mempengaruhi yang lain. Setibanya di restaurant persilahkan tamu untuk
menduduki tempat yang sudah direserve atas nama kita, setelah itu minta
pihak restaurant untuk mengeluarkan semua menu. Tugas guide sekarang
adalah memastikan bahwa semua pesanan masuk ke meja masing masing secara
sama rata, maksudnya tidak berlebih di suatu tempat dan berkurang di
tempat lain. Hal ini pun berbahaya dapat menimbulkan komplain besar bila
terjadi kekurangan di satu table. Setelah selesai sampaikanlah kepada
tamu bahwa semuanya sudah masuk dan disampaikan pula jika ada tambahan
seperti softdrink atau lainnya di luar budget kita untuk diselesaikan
masing masing. Setelah selesai kita sampaikan kepada tamu bahwa tour
guide akan makan di table yang berbeda dan jika ada permintaan sesuatu
jangan ragu untuk menghubungi tour guide. Bila semua selesai yakinkan
bahwa mereka tidak melupakan barang barang mereka. Tour guide mesti
menjadi orang terakhir mengecek barang barang tamu. Setelah selesai baru
kita lakukan pembayaran.
j. Museum assistance service : tour guide adalah orang kepercayaan
yang nanti akan paling diandalkan oleh tamu dalam setiap kunjungan
termasuk kunjungan ke museum; oleh karena itu dia mesti mengetahui cara
yang palling efective dalam melakukan guiding di sebuah museum agar
semuanya teratur dan tidak bergerombol. Yang paling penting dikuasai
oleh pemandu wisasata adalah mengetahui urutan atau kronologis ruangan.
Kenapa mesti demikian, karena di manapun museum akan menerapkan tata
ruang seperti itu sesuai dengan babakan sejarahnya. Ke dua dia mesti
mengetahui item items yang menjadi highlight di setiap ruangan karena
tidak mungkin kita menjelaskan semua yang ada di museum karena
keterbatasan waktu. Baiklah untuk singkatnya kita lihat teknik apa yang
dapat kita gunakan dalam memandu tamu di museum.
Teknik pemanduan di museum dibagi kedalam 3 cara berdasar jumlah tamunya:
1. FIT asisitance : ini lebih mudah untuk mengaturnya sebab tidak
begitu bayak orang yang mesti kita kelola, akan tetapi dia juga sangat
menantang sebab tamu akan banyak menanyakan berbagai pertanyaan, jadi
siap siaplah dengan segala resiko bila kita tidak dapat menjawab
pertanyaan tamu. Yang dapat kita lakukan di sini dan dalah menyampaikan
sejarah, menjelaskan aturan aturan aturan di museum dan menjelaskan
museum dengan langsung membawa tamu keruangan berdasar urutan seperti di
atas.
2. Group asisitance :
a. self-handling : Tamu group akan dirasa lebih sulit dalam
pengaturan karena selain banyaknya peserta juga biasanya masing masing
sering memisahkan diri karena perbedaan interest. Untuk itu jauh jauh
sebelumnya kita dalam bus kita harus sudah dapat menerangkan dengan
jelas sejarah kronologi, urutan ruangan beserta apa yang akan dapat
dilihat, serta durasi kunjungan di museum itu, sehingga bila terpisah
pun tidak menjadi masalah sebab mereka sudah terbekali dengan informasi.
Yang perting perlu diingatkan kepada tamu ialah tentang aturan aturan
setempat misalnya larangan penggunaan kamera, larangan suara gaduh,
pintu keluar, meeting point dsb. Setelah semua informasi di sampaikan
maka persilahkan tamu memasuki museum berdasarkan urutan ruangan masing
masing. Guide di sini berada paling depan bertugas mendetailkan
informasi yang disampaikan di bus sampai semua ruangan yang dianggap
penting dikunjungi selesai. Perlu diperhatikan di sini guide harus
selalu mengingat waktu dan menghindari terganggunya tamu lain sebab
biasanya tamu sering membentuk kerumunan yang dapat menghalangi jalan
bagi pengunjung lain. Tour guide dapat men-skip beberapa ruangan bila
tidak punya cukup waktu, namun yang menjadi daya tarik khusus mestilah
tidak dilewatkan. Bila semuanya telah selesai ingatkan tamu agar tidak
tertinggal barang barangnya di museum, selanjutnya persilahkan tamu
untuk memasuki bus dan melajatkan perjalanan.
b. Local Guide Assistance : sudah menjadi hal umum bahwa biasanya
dalam setiap museum terdapat guide local yang bertugas membantu tamu
tamu yang berkunjung, namun suatu kenyataan pula bahwa mereka kaum
professional yang bekerja berdasarkan bayaran (apakah ada budget untuk
bayar mereka atau tidak). Untuk itu untuk rombongan yang berjumlah
sangat banyak mesti dipecah menjadi beberapa kelompok kecil. Gunanya
adalah agar tamu betul terinformasi dan tidak mengganggu tamu lain.
Peranan tour guide di sini adalah bekerja sama dengan local guide dan
mendiskusikan durasi kunjungan dan apa yang menjadi minat wisatawan.
Bila telah sepakat maka perkenalkan masing masing guide dan bentuk
kelompok kelompok kecil sesuai dengan jumlah guide local.
k. Lugage Down Service : ini adalah sebuah bentuk pelayanan yang
diberikan pihak hotel dalam memudahkan tamu untuk menurunkan barang
barangnya pada saat hendak check out. Biasanya tas tas tamu disimpan
didepan pintu kamar untuk selanjutnya dibawa oleh roomboy untuk
dikumpulkan di depan lobby. Perlu diperhatikan agar semua tas sudah
bertag atau diberi nama sesuai dengan pemiliknya sehingga memudahkan
tour guide dalam mengidentifikasi tas tas tersebut pada saat melakukaan
perhitungan cara yang terbaik dalam service ini adalah mencocokkan tas
tersebut sesuai dengan rooming list. Artinya dalam kamar nomor sekian
terdapat berapa tas dengan nama yang sesuai dengan didaftar. Setelah
jumlahnya diketahui baru diberitahukan kepada tour leader atu tour
manager. Jangan lupa kita harus mencatatnya dalam lembaran khusus atau
bisa langsung di atas lembar copy rooming list gunanya sebagai bukti
bila nanti diperlukan.
l. Check Out Service : check out service adalah suatu kegiatan yang
dilakukan pada masa hendak meninggalkan hotel. Pada tahap ini tour guide
mesti berhati hati untuk menghindari kemungkinan buruk yang bakal
terjadi, seperti tertinggalnya barang barang. Agar proses check ini
berjalan lancar maka malam sebelumnya tour guide harus sudah mengumumkan
tentang tata cara check out besok pagi. Misalnya jam berapa wakeup
call, lugage down service, breakfast dan check out time. Dengan demikian
tugas kita besok pagi akan menjadi ringan. Pada saat tamu breakfast
kita mesti mengurusi tas tas tamu seperti yang disebutkan dalam bagian
lugage down service di atas. Setealh selesai baru kita taruh di depan
atau pintu keluar lobby. Bila waktunya hampir tiba maka minta tour
leader untuk mempersilahkan satu persatu tamu mengidentifikasi barangnya
masing masing. Barang yang sudah diidentifikasi dipisahkan lalu
dimasukkan dengan demikian kita akan yakin sepenuhnya bahwa semua barang
sudah kita tangani. Jangan sampai lupa ingatkan tour leader untuk tidak
lupa memberikan tip kepada porter bila itu merupakan tanggung jawab
pihak tour leader. Bila semuanya sudah beres maka kita masuk bus lalu
mengumumkan untuk mengecek passport beserta deparrture card, dompet,
handphone, perhiasan, obat obatan, dll. Ingatkan pula agar tidak lupa
mengembalikan kunci kamar dan membereskan pembayaran personal bill bila
terlupa. Hal ini sangat penting sebab bila terlupa maka tagihannya akan
dialamatkan ke kantor tour and travel agent yang mempekerjakan kita,
tentu ini akan menjadi masalah besar nantinya. bila semua dirasa sudah
ok maka minta lah izin kepada tour leader apakah kita siap untuk
meninggalkan hotel. Bila ya maka bus segera melaju menuju airport.
m. Closing Statement : jika ada salam perkenalan tentulah ada salam
perpisahan. Tugas tour guide dalam hal ini adalah mereview semua tempat
tempat yang telah dikunjungi dan yang telah menjadi minat mereka. Hal
ini gunaya untuk mengetahui feedback dari mereka sejauh mana kepuasan
mereka. Bisa kita tanyakan tempat tempat mana yang paling berkesan dan
tempat mana yang kurang berkesan, mulai dari objek wisata, hotel,
restoran sampai kepada cara kita guiding dan cara driver mengemudikan
kendaraan. Tentulah tiada gading yang tiada retak maka sepatutnya tour
guide menyampaikan closing statement dengan mengucapkan rasa terimakasih
yang tinggi dan permohonan maaf sebesar besarnya bila ada kelalaian
ataupun service yang kurang memuaskan. Diakhir sekali kita mesti katakan
mudah mudahan dengan tour ini tamu akan mendapatkan sesuatu yang
berharga dan dapat menjadikan pemicu dalam mencapai kesuksesan.
n. Airport checkin service : bila tour guide diperbolehkan masuk ke
dalam airport maka dia harus berupaya membantu proses check in bila
tidak maka hendaknya disampaikan dengan lemah lembut dan permohonan maaf
tidak dapat membantu ke dalam karena tidak mendapatkan izin. Meskipun
demikian kita hendaknya dapat memberi informasi apa yang mesti dilakukan
di dalam pada proses check in. Sebaliknya bila kita dapat masuk maka
kita mesti membantu dengan cara sebagai berikut. Persilahkan tour leader
untuk mengumpulkan semua passport tamu lalu kita bawa pintu utama
check in. Di sini biasanya ada petugas yang melakukan pengawasan,
beritahukan kepada dia bahwa kita akan membantu proses check in group
kita. Bila group kita harus sudah antri dengan rapih maka kita hanya
menunjukkan rombongan kita dari awal sampai ujung antrian group kita.
Jika tidak antri maka kita mesti menunjukkan satu persatu dan ini
sangatlah sulit dan tidak efektif sebaiknya yang kedua ini dihindari.
Setelah itu persilahkan masing masing peserta untuk meletakkan luggage
dan barang barang lainnya pada roda berputar untuk discan dengan x-ray.
Giring mereka ke check in desk sesuai dengan maskapai dan nomor pesawat
yang tertera dalam tiket. Kemudian kumpulkan tas mereka semua didepan
check in desk. Beritahukan kepada petugas bahwa kita akan melakukan
grouped check in dan semua tas dilabel atas satu nama (sebaiknya
pergunakanlah nama Tour leader bila semua tiket dipesan dalam satu
booking code, bila ada dua booking code maka sebaiknya semua tas dibuat
dalam dua nama ). Setelah itu serahkan semua passport kepada petugas
chek in. Petugas akan mencatat nama nama yang tertera di passport untuk
disesuaikan dengan boarding pas yang nanti akan dibuat. Setelah boarding
pas selesai barulah kita bayar airport tax sesuai dengan harga dan
jumlah tamu. Hitung kembali semua passport sesuai dengan jumlahnya.
Setelah itu masukkan tas satu persatu ke atas roda berjalan untuk
ditempeli label nama dan nomor penerbangan. Pada saat ini kita harus
memperhatikan jangan sampai tas tertukar dengan punya orang lain.
Setelah semua selesai mintalah lugage claim (stiker kecil sebagai barang
bukti barang kita) sesuai dengan jumlah tas yang masuk. Bila semuanya
selesai persilahkan tamu semua untuk mengambil passport bersama boarding
passnya di tour leader, lalu bimbing dan persilahkan tamu tamu untuk
memasuki immigrasi selanjutnya menuju waiting room. Jangan lupa
mengucapkan selamat jalan
,…..END OF SERVICE………
C. Paska Tour
Paska tour adalah suatu hal yang menyenangkan karena kita telah
selesai menunaikan tugas kita dengan baik. Meskipun begitu jangan lupa
kita masih memiliki kewajiban atau tugas lain yaitu:
a. Membuat laporan keuangan tertulis yang ditandatangani dan
dilengkapi dengan bukti bukti seperti tiket tiket dan kwitansi kwitasi,
dsb. Laporan yang baik harus mencantumkan nama tour anda travel yang
mempekerjakan kita, group, negeri asal tamu, program tamu (misalnya
Jakarta Bandung Jakarta 4 days 3 nights), jumlah peserta, tanggal tour,
nama guide dan driver. Di dalam laporan itu disajikan berapa jumlah
tour expenses (biaya tour baik itu cash atau pun transfer) yang kita
terima dan jumlah seluruh rincian pengeluaran selama tour. Angka angka
pengeluaran mestilah dicatat dengan rapih dan menggunakan teknik
perhitungan yang sangat sederhana agar mudah dimengerti. Semua
pengeluaran yang ditulis hendaknya didukung oleh bukti bukti yang ada.
Penyajian laporan tertulis yang rapi memiliki efect yang bagus bagi
pembuatnya karena semakin rapih semakin mencerminkan sifat kinerja si
pembuat laporan. Sedang laporan yang berbelit belit, banyak coretan,
kotor dan susah difahami mencerminkan pula sifat kinerja kita di mata
penerima laporan.
b. Menyampaikan feedback tamu: bila dari awal kita diberi dokument
commentary sheet maka commentary yang diberikan kepada tamu untuk diisi
(biasanya pada malam sebelum check out) itulah yang dilaporkan kepada
tour and travel agen, bila tidak maka harus secara jujur kita sampaikan
kepada agen baik itu pujian maupun keluhan tamu. Hal ini sangat penting
karena merupakan bahan untuk evaluasi perbaikan di masa mendatang. Yang
paling akhir jangan lupa sampaikan rasa terimakasih atas kepercayaannya
dan kerjasamanya kepada tour and travel agent yang bersangkutan.
c. Self Evaluation : mengkaji ulang kembali apakah kita sudah
mengalami kemajuan atau belum, informasi informasi apa yang kurang dan
teknik teknik apa yang mesti diperbaiki dan dikembangkan.
It's so helpful, good article.
ReplyDelete