WELCOME TO HPI SUMBAR

Sairiang balam jo barabah

Balam lalu barabah mandi
Pucuak cimpago rang patahkan
Sairiang salam nan jo sambah
Salam lalu sambah kumbali
Salamaik Datang kami ucapkan....

22 September 2012

Implementasi Sapta Pesona pada Generasi Muda Sumatera Barat


Assalaamu'alaikum WW.

Sabtu, 22 September 2012, dalam Acara Budaya Remaja, pukul 16.00 - 17.00 WIB di Radio RRI Pro 2, 97,2 FM Bukittinggi, yang menjangkau 8 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Ketua dan Sekretaris HPI Sumbar diberikan kesempatan untuk ketiga kalinya mensosialisasikan apa itu HPI dan apa saja yang dilakukan oleh HPI serta perannya dalam mempromosikan Potensi Wisata dan Ekonomi Daerah. Hal itu tak terlepas dari Peran Sekretaris HPI Sumbar yang juga merupakan Salah Satu Host dari beberapa Acara di RRI Pro 2 FM Bukittinggi.




Dari beberapa tanggapan yang masuk baik secara langsung maupun tak langsung, maka memang masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu HPI (Himpunana Pramuwisata Indonesia) dan tugas kita semua memperbaiki citra guide yang ada selama ini.



Ada yang berpendapat bahwa guide itu mudah berteman dengan para bule dan bisa jadi diajak kemana2.
Ada yang bertanya apakah menjadi Guide itu sudah menjamin Kehidupan seseorang.
Kenapa ada guide yang cara bicara dan sikapnya tidak profesional
Apakah syarat-syarat menjadi Guide dan lain sebagainya.

Nah, dalam hal ini, perlu juga kita memberikan pemahaman bahwa :
HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) yaitu suatu Organisasi Profesi yang resmi beranggotakan para guide yang sudah melalui pelatihan2 tertentu.

1. Syarat menjadi Guide Muda secara umum adalah :
- berusia minimal 18 tahun
- berkelakuan baik
- paham tentang dunia pariwisata dan objek wisata
- menguasai salah satu bahasa asing
- mengikuti pelatihan , Guide Muda (5 -7 hari) di tingkat Kota/Kab.
- dll
Setelah melalui pelatiha tersebut, maka dikeluarkan Kartu Guide Muda oleh Kadisbudpar dengan 2 tahun pengalaman aktif.

2. Untuk Mendapatkan Kartu Madya syaratnya adalah : berpengalaman 10 tahun aktuf  yang dikeluarkan oleh Kabudpar Propinsi

3. Untuk Mendapatkan Kartu Tour Leader syaratnya adalah : berpengalaman minimal 15 tahun dan dikeluarkan oleh Dirjen Pariwisata Nasional.


Jadi tidak sembarang saja seseorang boleh dikatakan sebagai Guide.
Dan ketika mereka membawa tamu, maka mereka selalu membawa Kartu Guide tersebut. Oleh sebab itu Para tamu juga harus bisa membedakan mana Guide yang sudah melalui Pelatihan dan Mempunyai Kartu resmi, dan mana yang tidak.

Setelah Para Guide mendapatkan Kartu Guide tersebut, mereka boleh menjadi :
- Guide Freelance yang bisa bekerja dimana saja, atau menjadi
- Guide Payroll yang mana dia bekerja di salah satu Instansi Tour and Travel tertentu.

Adapun masih ada mungkin terlihat bahwa terkadang sikap dan cara bicara dari guide tidak profesional, maka kita meragukan apakah dia seorang guide atau tidak, karena bisa jadi mereka adalah guide liar yang tidak melalui tahapan pelatihan dulu. Karena banyak muatan2 tentang pariwisata , etika dan pelayanan serta praktek guiding juga dipelajari pada pelatihan tersebut. Sehingga setelah melewati tahapan2 tersebut baru kartu sebagai Guide bisa dikeluarkan oleh Dinas pariwisata setempat.

Sedangkan dalam perjalanannya bahwa Sebagai Guide, tentu saja dengan pelayanan yang Profesional terhadap Tamu, memberikan rasa aman dan nyaman, dan mampu mengkomunikasikan potensi alam dan daerah tertentu sebagai informasi yang menyenangkan bagi tamu. Dari sanalah biasanya para tamu, pemilik Workshop atau Restoran dengan sukarela memberikan Tips kepada Guide karena Pelayanan dan Komunikasi yang mudah dipahami oleh para tamu baik Lokal maupun Internasional.

Seyogyanya Para Guide terus belajar dalam menghandle tamunya, karena ada juga tamu yang justru bertingkah, menyalahi prosedur, bahkan ada yang meminta pelayanan yang "berlebihan". Untuk itu sesuai dengan kaidah yang berlaku, Guide juga harus paham sejauh mana dia bisa mengantisipasi dan menjawab tantangan tersebut dengan memahami dulu hak-hak dan kewajiban masing-masing.

Menjadi seorang Guide itu harus terbiasa datang "before time, not only on time"...datang lebih awal, pulang lebih lama karena berbagai persiapan yang dilakukan. Tapi di beberapa negara lain, guide tidak akan membantu tamu yang ingin santai di luar jam tugas, sehingga ia juga meminta uang lembur/fee untuk kelebihan waktu itu.
Satu jam sebelum berangkat guide sudah siap mengkoordinir tamu saat akan melakukan Fun Trip, juga pada saat makan, dia harus mendahulukan tamu, kemudian setelah semua tamu OK, baru mereka makan dengan cepat, karena setelah itu mereka juga harus memperhatikan kekurangan2 yang dibutuhkan tamunya. Dan setelah sampai di hotel dia harus mengkoordinir tamunya, yang mungkin berjumlah 27 orang per grup. Bagaimana makannya, hotelnya, kenyamanannya dll.

Disamping itu juga para Guide harus selalu menambah informasi-informasi baru tentang Potensi Wisata dan Alam daerah lainnya, sehingga bisa membuat suatu Rute baru untuk pengembangan Tour di lokasi tersebut.

Menjadi Guide memang ada suka dukanya, tapi dengan banyaknya jam terbang, semua itu dapat diatasi. Menjadi Guide, kita selalu bertemu dengan orang yang berbeda-beda, karakter yang berbeda dan juga bahasa yang berbeda-beda pula, walaupun kita masih di daerah yang sama. Bisa jadi Guide juga pergi ke luar daerahnya/Overland yang dibantu oleh guide dari daerah tersebut.

Dengan memahami Sapta Pesona di bidang Pariwisata, yaitu semua tamu yang datang akan merasakan :
1. Aman : dari bahaya, bencana, kejahatan, pemerasan, pemaksaan pedagang dan tukang parkir dll
2. Tertib : lalu lintas, tata ruang, tata kelola, informasi dan adm yang cepat, tidak berebut dan semrawut
3. Bersih : makanan, lingkungan, alam wisata, tempat tinggal, pasar, toilet, sekolahan, tempat2 umum dll.
4. Sejuk : ruangan luar dan dalam yang segar, damai dan menentramkan.
5. Indah : tata warna, letak, tata ruang, gerak yang serasi dan selaras.
6. Ramah tamah : menyambut dan menghormati tamu, berprilaku sopan dan tidak meremehkan.
7. Kenangan : sehingga semua kesan positif dari masy dan alamnya membuat mereka ingin datang kembali.

Dan bagi generasi muda yang tertarik untuk menjadi Pramuwisata, maka silakan untuk mengirimkan data-datanya ke :
email :  hpidpdsumbar@yahoo.com
atau koment di bawah ini.
Ikuti informasi selanjutnya di fb : Hpidpd Sumbar

Karena dalam waktu dekat akan diadakan pelatihan Guide Muda di Kab. Solok.
Ketika kita melakukan Sosialisasi ke Kab. Solok pada Hari Rabu, yang juga didampingi oleh Pengurus HPI  yang berada di Solok tgl 19 september 2012 lalu, Kadisbudpar Solok sangat bersemangat untuk memajukan Pariwisata dan bersedia menjadi tuan Rumah untuk pelatihan tersebut.
Kita sebagai pengurus berterimakasih, dan sebagai bentuk kerjasama, kita memberikan kenang-kenangan Baju HPI kepada Kadisbudpar Solok, Bpk. Jasman.


OK. Sampai disini dulu Info HPI SUmbar kali ini.
Salam semangat untuk kita semua.

Sekretaris HPI Sumbar.


Mencari Solusi Masalah Wisata ke Pulau Mentawai dan Pembentukan Draft Wisata



Ketua HPI DPD Sumbar, Budiman diundang pada pertemuan di Rumah Dinas Gubernur Sumbar, tanggal 21 Sept 2012. oleh Budpar Provinsi Sumbar yang di hadiri oleh pelaku dan Stakeholder Pariwisata Sumbar : HPI, ASITA, PHRI dan para Owner Travel Agency di Sumatera Barat.

Dalam hal ini sangat tampak kalau pengelolan pariwisata ke Pulau Mentawai harus dikemas dengan baik serta harus di lengkapi dengan fasilitas yang memadai. Sangat banyak masukan yang diberikan oleh para pelaku wisata ke Pulau Mentawai ini, yang pada umumnya berorientasi kepada wisata Surfing saja. 
Dalam hal ini Anggota DPRD Kab. Mentawai, Hanum Suhairi mengatakan.yang perlu di upayakan adalah sebuah model ketentuan daerah yang dapat menunjang perekonomian Rakyat setempat dimana sejauh ini belum terasa dampaknya kepada masyarakat.

Dalam kesempatan ini Ketua DPD HPI Sumbar mengatakan apapun yang akan dibuat dan dilaksanakan, semua itu tidak akan terlepas dari beberapa aspek :

1: Menjadikan Pelabuhan Muara terlepas dari kesan Premanisme : disini sering terjadi para Pemandu Wisata ( Guide ) menjadi ajang pemerasan oleh para pemuda yang ada di sekitar pelabuhan dengan dasar uang pemuda lah untuk mendapatkan minuman untuk mereka.
2: Perlunya tempat Wajib lapor kepada semua tamu dan Guide yang melakukan wisata ke Mentawai,dan kemana laporan itu diserahkan
3: Perlunya SDM yang berkualitas dan Guide yang bekerja juga memiliki Legalitas yang jelas sebagai pemandu wisata Resmi dan telah memiliki Kartu Guide nya.

Memang sangat banyak hal yang harus di persiapkan oleh Kab Mentawai supaya kunjung wisata ke mentawai dapat mengangkat perekonomian masyarakat dan semua tamu yang berkunjung juga dapat menikmati wisata mereka.

Dalam pertemuan itu yang di wakili oleh Kadis Budpar Propinsi mengatakan perlunya kerja keras semua pihak untuk dapat memberikan konstribusi yang besar untuk meningkatkan kualitas Wisata ke Pulau Mentawai.

Disamping itu Ketua ASITA juga mengatakan: Wisata ke Pulau Mentawai tidak bisa terlepas dari Track Culture kesana, karena dampak yang di rasakan sangat banyak dirasakan oleh masyarakat seperti : 
- Kita memakai dan menyewa trasport ke perkampungan masyarakat Mentawai. 
- Nginap dan melakukan kegiatan seperti orang Mentawai.
Nah inilah yang tepat untuk di lakukan sebagai bentuk dari kepedulian kita kepada masyarakat yang di kunjungi dan pembuatan Draft Perda untuk Kab mentawai yang berkenaan dengan Wisata Surf dan Budaya ke Pulau Mentawai.


10 September 2012

HPI DPD SUMBAR : Perpanjangan Tangan Budpar Sumatera Barat..


Assalaamu'alaikum Wr Wb.

Perlahan tapi pasti, kepercayaan Pemda Provinsi Sumatera Barat mulai melirik kemampuan para anggota Pemandu Wisata DPD HPI Sumatera Barat ( Guide ) untuk berpartisipasi dalam event-event besar dan kecil di Sumatera Barat.

HPI DPD Sumatera Barat dipercaya dalam menjalankan salah satu Program Budpar Propinsi kepada beberapa Guide Pilihan yang sudah Bersertifikasi untuk menjadi LO : Liaison Officer pada acara The 2nd ASEAN - GCC Working Group Meeting On Food Security and Agricultural and Invesment yang beranggotakan Delegasi dari Negara ASEAN dan Negara Kawasan TELUK dari tanggal 4-7 September 2012.di Hotel Grand Inna Muara, Padang.

Dengan dilibatkannya HPI DPD Sumbar pada Event International ini, para anggota HPI dapat belajar dan menambah ilmu demi terbentuknya mental dalam menghadapi dan mengerjakan tugas-tugas yang diemban. Dan tentu saja peran HPI juga merupakan perpanjangan tangan dari Budpar Provinsi Sumatera Barat.

Adapun anggota HPI DPD Sumbar yang mendapat kepercayaan pada event tersebut sebagai LO, dan nama negara yang menjadi tanggung jawab mereka adalah : 

1:  Mr. Buddy ( Ketua DPD HPI Sumbar/Senior & Tour Leader) : Cambodia
2:  Mrs. Linda Hevira ( Sekretaris DPD HPI Sumbar/Etika & Komunikasi Pelayanan) : Lao PDR
3:  Mr. Efrijon ( Wakil Ketua DPD HPI Sumbar/Senior & Tour Leader) : Philippines
4:  Mr. Raffles ( Guide Madya ) : Kingdom of  Saudi Arabia
5:  Mr. Erison ( Kode Etik Guide/Senior & Tour Leader) : Kingdom of Bahrain
6:  Mr. Nazwir ( Guide Madya ) : GCC
7:  Mr. Umrizal Avif ( Wakil dari Guide Payroll Saffira/Guide Madya ) : Qatar
8 : Ms. Kasyifa ( Guide Muda DPC Padang ) : Malaysia
9:  Mr. Raflis ( Guide Muda DPC Kab. Solok ) : Oman
10: Mr. Hendrianto ( Guide Muda DPC Kab Solok ) : Kuwait
11:Mr. Faizal ( Guide Muda DPC Padang ) : Thailand
12:Mr. Bayu Marthen ( Guide Muda DPC Padang ) : Singapore
13:Mr. Trio Sirmareza ( Generasi Muda, F.Hubungan Internasional UNAND Padang) : ASEAN Secretariat 

Dengan semangat dan Etos kerja yang sangat tinggi, semua LO dari HPI DPD Sumbar mendapat Respon positif dari Commetee dan EO, serta bila ada event-event yang akan dilaksanakan di Sumatera Barat Insya Allah HPI akan selalu dilibatkan. Disamping tanggapan positif dari banyak pihak baik Dirjen Pertanian Nasional, Gubernur, POLDA Sumbar juga memberikan kesan yang sangat membanggakan atas partisipasi HPI DPD Sumbar pada event ini.


Dokumentasi tentang Acara ini selengkapnya dapat dilihat disini, disini dan disini.

Sungguh pengalaman yang mengesankan, sebagai LO, annggota HPI mampu bekerja lebih dari yang diharapkan serta bertanggung jawab penuh terhadap tamunya. Tidak hanya itu anggota HPI juga mampu menghidupkan suasana dengan rasa keakraban dan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi semua Delegasi yang datang.

Untuk itu marilah kita seluruh anggota HPI DPD Sumatera Barat tetap belajar menjadi seorang pemandu wisata sekaligus Interpreter yang siap pakai, memiliki mental yang kuat dalam bekerja serta disiplin yang tinggi. Dukungan dan masukan serta kritikan yang membangun sangat pengurus HPI DPD Sumbar harapkan....Mari kita jaga semangat dan Etos kerja kita.

Ketua dan Pengurus DPD HPI Sumatera Barat.
Salam semangat buat kita semua.

Wassalaamu'alaikum WW.