Berawal dari keputusan DPP HPI dari Acara Rakernas HPI XI tahun lalu di Bukittinggi, maka DPD Bali dipercaya menjadi menjadi Tuan Rumah dari Rakernas HPI XII sekaligus memperingati hari Ulang tahun HPI yang 25 dengan tema : "Melalui RAKERNAS XII HPI, kita Tingkatkan Kompetensi Pramuwisata Indonesia untuk Menyongsong AFTA dan Globalisasi".
Dengan dihadiri oleh 20 DPD HPI Se Indonesia, dengan jumlah peserta lebih dari 50 orang, maka pelaksanaan Acara RAKERNAS HPI XII bisa dikatakan Sukses luar biasa, karena pelaksanaan RAKERNAS ini sudah disiapkan dengan Sounding ke instansi terkait, dan calon sponsor sejak awal tahun lalu. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari sharing dan pengalaman pengurus DPD HPI masing-masing peserta khususnya bagi HPI DPD Sumbar.
Dari Sumbar sendiri dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris DPD HPI Sumbar yang diundang secara Resmi, serta diikuti oleh DPC Bukittinggi (Ketua), DPC Solok (Ketua dan Sekretaris), DPC Payakumbuh (Ketua dan Sekretaris), Wartawan Media Cetak sebagai Peninjau.
HPI BALI sepertinya sangat mampu menggugah semangat dari DPD lain di Indonesia untuk bisa menjadi Guide yang baik dan tidak kenal lelah dalam menyukseskan acara tersebut dengan Service Excellent serta susunan acara sbb :
Jumat, 4 Okt 2013 : Transfer in dan Registrasi peserta di Puri Dalem, Pembagian KIT RAKERNAS dilanjutkan dengan Welcome dinner
Sabtu, 5 Okt 2013 : Pembukaan dan dilanjutkan dengan Sidang Pleno
Pleno 1 (Progres Report DPP dan dilanjutkan dengan Progresss Report masing-masing DPD serta tanggapan terhadap Kinerja HPI Pusat)
Rapat Kelompok Kerja :
1. Pokja 1 tentang Kode Etik dan SOP Organisasi
2. Pokja 2 tentang Lembaga Sertifikasi Profesi, Usaha Jasa Pramuwisata, Training Centre dan Materi Pelatihan
Pleno 2 (Mendengarkan hasil Pembahasan Pokja dan menetapkan keputusan dari Pokja)
Penutupan Rakernas dan Perayaan Jubelium Perak HPI di desa Wisata Kertalangu Denpasar.
Minggu, 6 Okt 2013
Study Tour ke Desa Wisata Penglipuran, Pengusaha Perak dan Kintamani, Mengunjungi Sekretariat DPD Bali. dilanjutkan Farewell Dinner
Senin, 7 Okt 2013
Departure Transfer ke Airport.
Bali, memang tidak main-main dengan Dunia Pariwisata serta segala hal yang dapat mendukung itu semua. Komitmen Pemerintah dalam hal ini sangat jelas secara Nyata kami lihat. Tidak saja dengan mengeluarkan Perda yang mendukung Pariwisata, segala yang akan menjadi gangguan cepat diatasi. Oleh sebab itu, tidak salah kalau Bali memang menjadi Role Model dari Pariwisata di Indonesia.
1. Kesiapan panitia dan team work yang solid dalam pelaksanaan Rakernas sudah dirancang bahkan sejak awal tahun.
2. Guide Resmi di Bali betul-betul mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dengan melakukan razia Guide liar, terkait Penerapan Perda No. 5 tahun 2008 tentang Pariwisata, yang dilakukan dalam tim gabungan : Satpol PP, Polisi Pariwisata, Kejaksaan, Penyidik Pegawai Negri Sipil, Dinas Pariwisata Bali dan juga DPD HPI Bali. Guide liar yang terjaring akan dibina namun jika masih ada yang melanggar sudah ada yang dijatuhi hukuman di PN.
3. Guide tidak hanya mampu menguasai bahasa asing tapi juga harus mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas khususnya tentang wisata, budaya dan tradisi tanah air.
4. Tidak hanya itu, pemerintah daerah Bali sangat konsern pada pengembangan nilai Seni dan Budaya Bali yang selalu diajarkan di sekolah, kemudian memberikan tempat untuk pementasan secara berkala yang diisi oleh masing-masing sekolah secara bergantian.
5. Kerjasama HPI Bali dengan Dinas Pendidikan Kota Denpasar untuk memberikan pelajaran Bahasa Asing sesuai divisi masing-masing diantaranya : Jepang, Rusia, Mandarin, Perancis, Jerman, Belanda , Korea, Italia, dll.
6. Melakukan kursus dan sertifikasi selama 1 bulan, yang digelar oleh HPI BAli bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata yang difasilitasi oleh Disparda Bali sebagai tindak lanjut Surat Edaran Gubernur Bali No. 472 Tahun 2013 tentang pendataan pramuwisata yang sudah bekerja di BPW namun belum memiliki KTP Pariwisata.
7. Anggota HPI Bali yang berjumlah 6000 orang tersebut, membayar uang wajib anggota sebesar Rp 10.000,- perbulan yang dibayarkan sekali 3 tahun, pada saat perpanjangan Lisensi kartu Guide.
Bermodal itulah, maka DPD HPI Bali bisa mandiri dengan gedung sendiri dan melaksanakan kegiatan organisasi layaknya sebuah perkantoran yang selalu dikunjungi para anggota untuk keperluan perpanjangan kartu guide dll, serta pengurus dan jajarannya juga sering memenuhi undangan menghadiri acara yang hampir penuh 30 hari sebulan.
8. Pemerintah sangat memerlukan HPI, kerena tidak saja sebagai perpanjang tanganan pemerintah di bidang Pariwisata, HPI dapat membantu program pemerintah menjadi narasumber pelatihan kelompok sadar wisata dan guide lokal yang ada di masing-masing objek wisata.
9. Masyarakat Bali juga sangat sadar dengan Pariwisata. Kedatangan tamu ke Bali, sangat merasa aman dan nyaman tanpa adanya premanisme dari lahan parkir, objek wisata, rumah makan serta mau menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan wisata. Sebuah kesatuan yang luar biasa antara Pemerintah, Masyarakat serta pelaku Pariwisata .
Namun Sebelum itu kami atas nama pengurus HPI Sumbar mengucapkan terimakasih terhadap dukungan dari sponsor terhadap kegiatan HPI sebelum dan sesudahnya. Juga terimakasih yang terhingga kepada seluruh Panitia Rakernas di Bali yang dengan sabar melayani peserta seluruhnya.
Kemudian teman-teman HPI seluruh Indonesia. Semoga Pengalaman dan cerita yang luar biasa dari masing-masing daerah dan suku bangsa kita, dari Aceh hingga Papua, menjadi semakin kuat dalam aksi nyata kita dalam bekerja menuju Pariwisata Dunia.
Semoga HPI semakin Jaya.
Demikian hasil Laporan Sekretaris HPI Sumbar. dari Denpasar-Bali.
Jumpa lagi di RAKERNAS HPI XIII di Maluku.
Wassalamu'alaikum WW
Tim Sumbar di Kintamani
VIDEO ON YOUTUBE https://youtu.be/2HMHOMUn_jM
No comments:
Post a Comment