Ass wr wb..
Musibah banjir yang melanda Padang 25 Juli 2012 membuat semua orang
terkejut, kejadian ini terjadi selesai Sholat Magrib. Sungguh sangat
memilukan akan musibah yang menimpa kota Padang (Sumatera Barat).
Dengan kejadian tersebut HPI DPD Sumatera Barat bekerjasama dengan KIMPAR
(Komunitas Insan Muda Pariwisata) Bukittinggi melakukan aksi Sosial
Peduli bencana dengan mengumpulkan sumbangan-sumbangan yang nantinya langsung
diserahkan kepada saudara kita yang mendapat musibah tersebut.
Kegiatan ini di mulai pada tanggal 26 Juli 2012 sampai 28 Juli 2012 yang
kemudian akan di laksanakan Buka bersama di rumah kediaman Ketua HPI DPD
Sumatera Barat.
Betapa besar semangat kebersamaan dan rasa sosial dari penerus Generasi
kepariwisataan Kota Bukittinggi ( KIMPAR ) yang merupakan Binaan dari HPI
DPC kota Bukittinggi dan sekarang kegiatan mereka tersebut mendapat banyak
tanggapan positif dari masyarakat yang memberikan sumbangan kepada saudara-saudara
kita yang mendapat musibah.
Dengan memberikan semangat yang tinggi yang di lakukan oleh ketua HPI DPD
Sumatera Barat membuat para generasi muda yang cinta dengan pariwisata ini
akan selalu ingin berpartisipasi langsung dan aktif di tengah-tengah masyarakat.
Semoga peran generasi muda kita ini akan selalu dapat memberikan imej positif
kepada seluruh masyarkat.
Bagi kita yang ingin untuk berpartisipasi dapat menghubungi Ketua
HPI Sumbar atau bisa langsung mentransfer ke rekening HPI Dpd Sumbar di www.hpidpdsumbar.blogspot.com )
Atas segala partisipasi langsung untuk membantu saudara kita yang mendapat
musibah kami Pengurus HPI DPD Sumbar dan KIMPAR ( Kumunitas Insan Muda
Pariwisata mengucapkan terimakasih. Tertanda Ketua HPI DPD Sumbar : Budiman
WELCOME TO HPI SUMBAR
Sairiang balam jo barabah
Balam lalu barabah mandi
Pucuak cimpago rang patahkan
Sairiang salam nan jo sambah
Salam lalu sambah kumbali
Salamaik Datang kami ucapkan....
28 July 2012
21 July 2012
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa
Pengurus HPI SUMBAR mengucapkan :
"Mohon Maaf Lahir dan Bathin,
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa,
Semoga Amal kita diterima oleh Allah SWT"
AMIN.
Sekretaris HPI Sumbar : Linda Hevira
Pengalaman dari Kehidupan Keras Guide Adventure
Dimasa
awalnya, kegiatan Treking sangat populer dimana suasana saat itu sangat nyaman dan
relax. Namun dalam perkembangannya, keadaan ini menjadi berubah dan menjadikan lokasi
tempat keberangkatan kapal ke Kepulauan Mentawai menjadi ajang yang
sangat sibuk dan memungkinkan terjadi banyak hal di lokasi
pemberangkatan kapal tersebut yakni di Batang Arau Padang ( Muaro Padang ).
Berkembangnya
kepariwisataan Laut di sebelah Barat Pantai Sumatera membuat para tamu
yang suka trip tantangan ini, ingin untuk mencoba betapa menariknya berwisata
ke kepulauan Mentawai. Pulau Mentawai yang terdiri dari 4 pulau besar :
Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pagai Selatan dan Pagai Timur.
Keelokan Alam Mentawai menambah aset kepariwisataan Sumatera Barat
menjadi
semakin Komplit dan bervariasi. Dengan ke- Unique -an budaya dan adat
mentawai, serta Ombak Mentawai yang membuat para Suffer sangat ingin untuk bermain selancar minimal satu kali dalam hidupnya.
Namun apa yang kita dengar dan ikuti ternyata terlalu banyak permasalahan yang di hadapi oleh GUIDE = DUTA WISATA di negara ini yang secara langsung mewakili Indonesia untuk di perkenalkan ke ajang International.
Namun apa yang kita dengar dan ikuti ternyata terlalu banyak permasalahan yang di hadapi oleh GUIDE = DUTA WISATA di negara ini yang secara langsung mewakili Indonesia untuk di perkenalkan ke ajang International.
Suasana
Muara tempat bertolaknya kapal Penumpang dan kapal para
Peselancar, betul-betul membuat kehidupan di sana semakin bergairah. Dilatarbelakangi dengan bentuk kota Padang sebagai kota Tua serta di lengkapi
dengan sebuah jembatan yang sangat cantik dan terkenal : Jembatan Siti
Nurbaya. Disini kita dapat menikmati betapa indahnya pemandangan Padang
sebagai kota Tua dan di belakangnya terdapat satu kawasan yang di sebut
kawasan Pondok dan sangat terkenal dengan sebutan Kampung Cina.
Dibalik
berita dan
cerita manis itu ternyata pintu tempat memulai Wisata Marinir dan
Adventure, juga Surfing ini ternyata sangat GANAS dan selalu saja
ada kabar, betapa ciutnya Nyali Para Duta Wisata ini dalam usaha untuk
memberikan yang terbaik kepada setiap tamu yang berwisata ke kepulauan
Mentawai.
Bagaimana tidak, memang sangat terasa suasana di
pelabuhan keberangkatan kapal Muara Padang ini, sangat URGENT untuk di
STERILkan dari Premanisme. Namun apakah para penegak Hukum kita tidak mau
atau tidak mampu untuk membersihkan kawasan tersebut, dan terkesan Pihak
keamanan membiarkan para Premanisme menjamur?
Dari informasi yang
didapatkan oleh Pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI ) bahwa kita sangat
perlu melakukan gerakan cepat untuk membersihkan kawasan itu,
menjadi nyaman untuk semua tamu yang ingin berwisata ke kepulauan
Mentawai. Tidak hanya itu, para tamu Peselancar merasa tidak nyaman dan Aman karena
seringnya para preman mengganggu dan menjarah apa-apa yang dapat
mereka dapatkan dari kapal para peselancar tersebut.
Penuh harapan kami dari Himpunan Pramuwisata Indonesia Sumatera Barat agar Pemda dan Aparat Keamanan dapat bekerja lebih ekstra keras lagi, supaya "semua pintu strategis kepariwisataan" dapat diamankan dari kesan Premanisme dan juga partisipasi Masyarakat yang sadar dan peduli dapat membasmi
Premanisme di kawasan Muaro Padang sebagai tempat pemberangkatan semua tamu yang ingin berkunjung ke Mentawai.
Ketua HPI Sumbar : Budiman
Malam Gembira Insan Pariwisata Bukittinggi
Rabu, 18 Juli 2012, Insan Pariwisata Bukittinggi melakukan Malam Gembira Bersama dengan : Anggota HPI Bukittinggi, PHRI dan ASITA Bukittinggi juga hadir Ketua HPI Sumbar di Hotel Dymens Bukittinggi.
Dengan adanya Acara malam Gembira yang diprakarsai oleh Insan Pariwisata Bukittinggi sangat terasa keakraban para pelaku Pariwisata di daerah ini.
Insan Pariwisata ini merupakan wadah yang didirikan Pasca Gempa pada tahun 2007.
Kita bangga dengan kekompakan yang ada di Dunia Pariwisata, demikian dilaporkan Ketua HPI Sumbar Budiman.
Dengan adanya Acara malam Gembira yang diprakarsai oleh Insan Pariwisata Bukittinggi sangat terasa keakraban para pelaku Pariwisata di daerah ini.
Insan Pariwisata ini merupakan wadah yang didirikan Pasca Gempa pada tahun 2007.
Kita bangga dengan kekompakan yang ada di Dunia Pariwisata, demikian dilaporkan Ketua HPI Sumbar Budiman.
13 July 2012
Penyusunan Perjalanan Wisata Sumbar di Kadisbudpar Sumbar
Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Jumat, 13 Juli 2012. Ketua HPI DPD Sumbar menghadiri rapat
penyusunan Perjalanan Wisata Sumatera Barat bertempat di kantor Kadisbudpar
Propinsi Sumbar di Padang.
Acara tersebut dibuka oleh Drs. Burhasman, dan dalam hal ini beliau
berpesan kepada para anggota ASITA dan para pelaku perjalanan wisata untuk
membuat perjalanan wisata dapat dinikmati.
Selanjutnya acara tersebut diserahkan kepada Kabid
Destinasi yaitu Drs. Rielmi Saleh.
Pada kesempatan pertama Ketua ASITA Ian Hanafiah mengatakan bahwa Travel Agency harus dapat dinikmati oleh semua tamu yang berkunjung ke Sumbar dan sudah memakai Standarisasi Perjalanan Wisata yang nantinya menjadi Acuan dalam Paket Perjalanan Wisata Sumbar.
Pada kesempatan pertama Ketua ASITA Ian Hanafiah mengatakan bahwa Travel Agency harus dapat dinikmati oleh semua tamu yang berkunjung ke Sumbar dan sudah memakai Standarisasi Perjalanan Wisata yang nantinya menjadi Acuan dalam Paket Perjalanan Wisata Sumbar.
Pada kesempatan itu, Ketua HPI Sumbar lebih menitikberatkan
akan mutu dari SDM dari Guide dalam menjalankan tugasnya memberikan Informasi kepada
tamu.
Ada
hal penting yang disampaikan oleh Ketua DPD HPI Sumbar yaitu supaya Travel Agency
dapat memberikan data-data mengenai tamu seperti : Umur, Jarak Perjalanan dan Kawasan yang
dikunjungi.
Hal yang sangat utama diperhatikan adalah betapa pentingnya
seorang Guide pada saat mendampingi tamu agar dapat memberikan informasi selama
perjalanan.
Pada kesempatan ini
juga disampaikan oleh Ketua HPI Sumbar, bila Travel Agency memerlukan Guide,
berdasarkan Tugas dan Fungsinya di lapangan maka mintalah kepada HPI, karena jika suatu hal terjadi di lapangan nanti, berdasarkan aturan HPI dapat menegur anggotanya.
Demikian laporan
HPI Sumbar.
Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.
09 July 2012
HPI Sumbar dalam Diskusi Fun Trip Pariwisata Sumbar
Assalaamu'alaikum WW
Senin, 9 Juli 2012. Telah diadakan Diskusi Fun Trip Pariwisata Sumbar yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat di Padang.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Budpar Sumbar, Ketua HPI Sumbar, ASITA Sumbar, pemerhati pariwisata Sumbar juga PT. Garuda Indonesia dan undangan lainnya.
Diskusi tersebut bertujuan agar para pelaku pariwisata Sumbar dapat mengemas sebuah rancangan tour yang tidak membosankan dengan mempertimbangkan :
1. Faktor jarak tempuh ke obyek wisata yang dituju.
2. Faktor usia dari peserta tour.
3. Memperhatikan keinginan dari permintaan tamu dalam berkunjung ke Sumatera Barat.
Dalam pertemuan tersebut Ketua HPI ASITA menyampaikan bahwa :
Perlunya para Travel Agency Menjaga tamu serta menjaga reputasi dan nama travel agnecy, memberikan tour yang sebenarnya tanpa merubah apa-apa yang telah disepakati dengan client. Karena selama ini yang banyak terjadi seolah-olah para travel agency selalu menutupi dan memberi alasan-alasan kepada tamu seperti : jalan tidak baik, sangat berbahaya yang disebabkan oleh gempa, tapi yang sebenarnya harus diakui bahwa masyarakat setempatlah yang merusak objek wisata tersebut dengan lokasi yang kotor, tidak terawat bahkan adanya kesan premanisme dan kadang memberikan tekanan kepada pelaksana tour, sehingga travel agency memilih untuk melindungi clientnya dengan membuat alasan lain, dan tentu saja hal ini akan merugikan daerah wisata tersebut.
Fenomena ini sangat perlu ditindaklanjuti dengan cepat dimana pemda atau pemkotnya bahkan disbudpar setempat harus memberikan pengarahan kepada masyarakat yang memiliki objek wisata, bahwa pelayanan yang prima dengan manajemen yang baik, akan membuka peluang datangnya para wisatawan dan tentu saja menambah pemasukan buat daerah tersebut, kalau perlu HPI sebagai pelaku pariwisata dapat diundang sebagai narasumbernya.
Sementara itu Ketua HPI Sumbar mengatakan, dalam pelaksanaan Tour harus diperhatikan program yang tepat seperti :
1. Usia dari tamu yang berkunjung
2. Jarak tempuh ke daerah yang dituju
3. Adanya break point dalam tour. Selama ini program yang ada pada Travel Agency terkesan memaksakan kepada tamu untuk melakukan perjalanan yang panjang tapi kurang memperhatikan kesejahteraan guide yang bekerja padahal guide dituntut untuk melakukan pelayanan prima dan tanggung yang besar terhadap tamu selama melakukan tour.
Hai ini perlu dikaji lagi oleh ASITA.
Sedangkan pemerhati pariwisata Sumbar mengatakan bahwa perlunya membuat prioritas trip dengan membagi 3 trip utama :
1. Tour regular (berkunjung pada tempat2 yang sudah biasa dikunjungi)
2. Trip khusus (kuliner, ziarah, juga seminar dan kongres)
3. Trip Adventure (yang sifatnya menantang, panjat tebing, arum jeram, mendaki gunung, paralayang dan lain-lain.
Di lain pihak PT. Garuda Indonesia akan memperhatikan flight schedule sesuai dengan perkembangan jumlah peminat yang akan berkunjung ke Sumbar serta melakukan promosi-promosi yang berkenaan dengan daerah yang dikunjungi di Sumbar. Sebagai bahan untuk dijadikan masukan kepada Disbudpar pelaku wisata diharapkan untuk memberikan yang terbaik juga menyampaikan dengan bijak apa-apa saja kendala yang ada di lapangan.
Diskusi ini rencananya akan dilanjutkan tanggal 13 -15 Juli mendatang yang juga akan dihadiri oleh member Fun Trip tersebut dari Travel Agency Jakarta.
Demikian Info HPI Sumbar kali ini.
Wassalam.
Senin, 9 Juli 2012. Telah diadakan Diskusi Fun Trip Pariwisata Sumbar yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat di Padang.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Budpar Sumbar, Ketua HPI Sumbar, ASITA Sumbar, pemerhati pariwisata Sumbar juga PT. Garuda Indonesia dan undangan lainnya.
Diskusi tersebut bertujuan agar para pelaku pariwisata Sumbar dapat mengemas sebuah rancangan tour yang tidak membosankan dengan mempertimbangkan :
1. Faktor jarak tempuh ke obyek wisata yang dituju.
2. Faktor usia dari peserta tour.
3. Memperhatikan keinginan dari permintaan tamu dalam berkunjung ke Sumatera Barat.
Dalam pertemuan tersebut Ketua HPI ASITA menyampaikan bahwa :
Perlunya para Travel Agency Menjaga tamu serta menjaga reputasi dan nama travel agnecy, memberikan tour yang sebenarnya tanpa merubah apa-apa yang telah disepakati dengan client. Karena selama ini yang banyak terjadi seolah-olah para travel agency selalu menutupi dan memberi alasan-alasan kepada tamu seperti : jalan tidak baik, sangat berbahaya yang disebabkan oleh gempa, tapi yang sebenarnya harus diakui bahwa masyarakat setempatlah yang merusak objek wisata tersebut dengan lokasi yang kotor, tidak terawat bahkan adanya kesan premanisme dan kadang memberikan tekanan kepada pelaksana tour, sehingga travel agency memilih untuk melindungi clientnya dengan membuat alasan lain, dan tentu saja hal ini akan merugikan daerah wisata tersebut.
Fenomena ini sangat perlu ditindaklanjuti dengan cepat dimana pemda atau pemkotnya bahkan disbudpar setempat harus memberikan pengarahan kepada masyarakat yang memiliki objek wisata, bahwa pelayanan yang prima dengan manajemen yang baik, akan membuka peluang datangnya para wisatawan dan tentu saja menambah pemasukan buat daerah tersebut, kalau perlu HPI sebagai pelaku pariwisata dapat diundang sebagai narasumbernya.
Sementara itu Ketua HPI Sumbar mengatakan, dalam pelaksanaan Tour harus diperhatikan program yang tepat seperti :
1. Usia dari tamu yang berkunjung
2. Jarak tempuh ke daerah yang dituju
3. Adanya break point dalam tour. Selama ini program yang ada pada Travel Agency terkesan memaksakan kepada tamu untuk melakukan perjalanan yang panjang tapi kurang memperhatikan kesejahteraan guide yang bekerja padahal guide dituntut untuk melakukan pelayanan prima dan tanggung yang besar terhadap tamu selama melakukan tour.
Hai ini perlu dikaji lagi oleh ASITA.
Sedangkan pemerhati pariwisata Sumbar mengatakan bahwa perlunya membuat prioritas trip dengan membagi 3 trip utama :
1. Tour regular (berkunjung pada tempat2 yang sudah biasa dikunjungi)
2. Trip khusus (kuliner, ziarah, juga seminar dan kongres)
3. Trip Adventure (yang sifatnya menantang, panjat tebing, arum jeram, mendaki gunung, paralayang dan lain-lain.
Di lain pihak PT. Garuda Indonesia akan memperhatikan flight schedule sesuai dengan perkembangan jumlah peminat yang akan berkunjung ke Sumbar serta melakukan promosi-promosi yang berkenaan dengan daerah yang dikunjungi di Sumbar. Sebagai bahan untuk dijadikan masukan kepada Disbudpar pelaku wisata diharapkan untuk memberikan yang terbaik juga menyampaikan dengan bijak apa-apa saja kendala yang ada di lapangan.
Diskusi ini rencananya akan dilanjutkan tanggal 13 -15 Juli mendatang yang juga akan dihadiri oleh member Fun Trip tersebut dari Travel Agency Jakarta.
Demikian Info HPI Sumbar kali ini.
Wassalam.
06 July 2012
HPI Sumbar dalam Diskusi Pariwisata dengan Staff Menparekraf
Assalaamu'alaikum WW.
Pada Hari Jumat, 6 Juli 2012 di Padang, HPI Sumbar menghadiri Diskusi Nasional di Bidang Pariwisata bersama Staff Mentri Pariwisata Ekonomi Kreatif tentang "Bagaimana Cara Untuk Mengembangkan Wisata Kreatif".
Hadir juga dalam undangan tersebut para Ketua di bidang Pariwisata dan instansi terkait, diantaranya Ketua HPI Sumbar (Budiman), PHRI, Bundo Kanduang dll
Sumbar memiliki banyak Potensi yang patut untuk dikembangkan. Dalam hal ini Ketua HPI Sumbar mengusulkan bahwa :
1. Untuk mengembalikan kegiatan Pariwisata pada bidang masing-masing, seperti :
bagian Akomodasi diserahkan kepada PHRI, Marketing dan mendatangkan tamu serahkan kepada ASITA, dan untuk ahli bahasa dan guiding diberikan pada HPI.
2. Membuat identitas pakaian Minang pada saat penjemputan tamu di bandara (seperti baju guntiang cino dan sarawa jawa).
3. Perlunya aturan sebuah legalitas dalam bekerja.
4. Agar menggerakkan pariwisata sesuai dengan fungsi masing-masing dalam upaya memberikan rasa nyaman kepada semua tamu yang berkunjung ke Sumatera Barat.
Demikianlah info singkat dari HPI Sumbar.
Wassalam
Pada Hari Jumat, 6 Juli 2012 di Padang, HPI Sumbar menghadiri Diskusi Nasional di Bidang Pariwisata bersama Staff Mentri Pariwisata Ekonomi Kreatif tentang "Bagaimana Cara Untuk Mengembangkan Wisata Kreatif".
Hadir juga dalam undangan tersebut para Ketua di bidang Pariwisata dan instansi terkait, diantaranya Ketua HPI Sumbar (Budiman), PHRI, Bundo Kanduang dll
Sumbar memiliki banyak Potensi yang patut untuk dikembangkan. Dalam hal ini Ketua HPI Sumbar mengusulkan bahwa :
1. Untuk mengembalikan kegiatan Pariwisata pada bidang masing-masing, seperti :
bagian Akomodasi diserahkan kepada PHRI, Marketing dan mendatangkan tamu serahkan kepada ASITA, dan untuk ahli bahasa dan guiding diberikan pada HPI.
2. Membuat identitas pakaian Minang pada saat penjemputan tamu di bandara (seperti baju guntiang cino dan sarawa jawa).
3. Perlunya aturan sebuah legalitas dalam bekerja.
4. Agar menggerakkan pariwisata sesuai dengan fungsi masing-masing dalam upaya memberikan rasa nyaman kepada semua tamu yang berkunjung ke Sumatera Barat.
Demikianlah info singkat dari HPI Sumbar.
Wassalam
Subscribe to:
Posts (Atom)