Dimasa
awalnya, kegiatan Treking sangat populer dimana suasana saat itu sangat nyaman dan
relax. Namun dalam perkembangannya, keadaan ini menjadi berubah dan menjadikan lokasi
tempat keberangkatan kapal ke Kepulauan Mentawai menjadi ajang yang
sangat sibuk dan memungkinkan terjadi banyak hal di lokasi
pemberangkatan kapal tersebut yakni di Batang Arau Padang ( Muaro Padang ).
Berkembangnya
kepariwisataan Laut di sebelah Barat Pantai Sumatera membuat para tamu
yang suka trip tantangan ini, ingin untuk mencoba betapa menariknya berwisata
ke kepulauan Mentawai. Pulau Mentawai yang terdiri dari 4 pulau besar :
Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pagai Selatan dan Pagai Timur.
Keelokan Alam Mentawai menambah aset kepariwisataan Sumatera Barat
menjadi
semakin Komplit dan bervariasi. Dengan ke- Unique -an budaya dan adat
mentawai, serta Ombak Mentawai yang membuat para Suffer sangat ingin untuk bermain selancar minimal satu kali dalam hidupnya.
Namun apa yang kita dengar dan ikuti ternyata terlalu banyak permasalahan yang di hadapi oleh GUIDE = DUTA WISATA di negara ini yang secara langsung mewakili Indonesia untuk di perkenalkan ke ajang International.
Namun apa yang kita dengar dan ikuti ternyata terlalu banyak permasalahan yang di hadapi oleh GUIDE = DUTA WISATA di negara ini yang secara langsung mewakili Indonesia untuk di perkenalkan ke ajang International.
Suasana
Muara tempat bertolaknya kapal Penumpang dan kapal para
Peselancar, betul-betul membuat kehidupan di sana semakin bergairah. Dilatarbelakangi dengan bentuk kota Padang sebagai kota Tua serta di lengkapi
dengan sebuah jembatan yang sangat cantik dan terkenal : Jembatan Siti
Nurbaya. Disini kita dapat menikmati betapa indahnya pemandangan Padang
sebagai kota Tua dan di belakangnya terdapat satu kawasan yang di sebut
kawasan Pondok dan sangat terkenal dengan sebutan Kampung Cina.
Dibalik
berita dan
cerita manis itu ternyata pintu tempat memulai Wisata Marinir dan
Adventure, juga Surfing ini ternyata sangat GANAS dan selalu saja
ada kabar, betapa ciutnya Nyali Para Duta Wisata ini dalam usaha untuk
memberikan yang terbaik kepada setiap tamu yang berwisata ke kepulauan
Mentawai.
Bagaimana tidak, memang sangat terasa suasana di
pelabuhan keberangkatan kapal Muara Padang ini, sangat URGENT untuk di
STERILkan dari Premanisme. Namun apakah para penegak Hukum kita tidak mau
atau tidak mampu untuk membersihkan kawasan tersebut, dan terkesan Pihak
keamanan membiarkan para Premanisme menjamur?
Dari informasi yang
didapatkan oleh Pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI ) bahwa kita sangat
perlu melakukan gerakan cepat untuk membersihkan kawasan itu,
menjadi nyaman untuk semua tamu yang ingin berwisata ke kepulauan
Mentawai. Tidak hanya itu, para tamu Peselancar merasa tidak nyaman dan Aman karena
seringnya para preman mengganggu dan menjarah apa-apa yang dapat
mereka dapatkan dari kapal para peselancar tersebut.
Penuh harapan kami dari Himpunan Pramuwisata Indonesia Sumatera Barat agar Pemda dan Aparat Keamanan dapat bekerja lebih ekstra keras lagi, supaya "semua pintu strategis kepariwisataan" dapat diamankan dari kesan Premanisme dan juga partisipasi Masyarakat yang sadar dan peduli dapat membasmi
Premanisme di kawasan Muaro Padang sebagai tempat pemberangkatan semua tamu yang ingin berkunjung ke Mentawai.
Ketua HPI Sumbar : Budiman
No comments:
Post a Comment