WELCOME TO HPI SUMBAR

Sairiang balam jo barabah

Balam lalu barabah mandi
Pucuak cimpago rang patahkan
Sairiang salam nan jo sambah
Salam lalu sambah kumbali
Salamaik Datang kami ucapkan....

21 July 2012

Pengalaman dari Kehidupan Keras Guide Adventure

Dimasa awalnya, kegiatan Treking sangat populer dimana suasana saat itu sangat nyaman dan relax. Namun dalam perkembangannya, keadaan ini menjadi berubah dan menjadikan lokasi tempat keberangkatan kapal ke Kepulauan Mentawai menjadi ajang yang sangat sibuk dan memungkinkan terjadi banyak hal di lokasi pemberangkatan kapal tersebut yakni di Batang Arau Padang ( Muaro Padang ).

Berkembangnya kepariwisataan Laut di sebelah Barat Pantai Sumatera membuat para tamu yang suka trip tantangan ini, ingin untuk mencoba betapa menariknya berwisata ke kepulauan Mentawai. Pulau Mentawai yang terdiri dari 4 pulau besar : Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pagai Selatan dan Pagai Timur.

Keelokan Alam Mentawai menambah aset kepariwisataan Sumatera Barat menjadi semakin Komplit dan bervariasi. Dengan ke- Unique -an budaya dan adat mentawai, serta Ombak Mentawai yang membuat para Suffer sangat ingin untuk bermain selancar minimal satu kali dalam hidupnya.

Namun apa yang kita dengar dan ikuti ternyata terlalu banyak permasalahan yang di hadapi oleh GUIDE = DUTA WISATA  di negara ini yang secara langsung mewakili Indonesia untuk di perkenalkan ke ajang International.

Suasana Muara tempat bertolaknya kapal Penumpang dan kapal para Peselancar, betul-betul membuat kehidupan di sana semakin bergairah. Dilatarbelakangi dengan bentuk kota Padang sebagai kota Tua serta di lengkapi dengan sebuah jembatan yang sangat cantik dan terkenal : Jembatan Siti Nurbaya. Disini kita dapat menikmati betapa indahnya pemandangan Padang sebagai kota Tua dan di belakangnya terdapat satu kawasan yang di sebut kawasan Pondok dan sangat terkenal dengan sebutan Kampung Cina.

Dibalik berita dan cerita manis itu ternyata pintu tempat memulai Wisata Marinir dan Adventure, juga Surfing ini ternyata sangat GANAS dan selalu saja ada kabar, betapa ciutnya Nyali Para Duta Wisata ini dalam usaha untuk memberikan yang terbaik kepada setiap tamu yang berwisata ke kepulauan Mentawai.

Bagaimana tidak, memang sangat terasa suasana di pelabuhan keberangkatan kapal Muara Padang ini, sangat URGENT untuk di STERILkan dari Premanisme. Namun apakah para penegak Hukum kita tidak mau atau tidak mampu untuk membersihkan kawasan tersebut, dan terkesan Pihak keamanan membiarkan para Premanisme menjamur?
Dari informasi yang didapatkan oleh Pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI ) bahwa kita sangat perlu melakukan gerakan cepat untuk membersihkan kawasan itu, menjadi nyaman untuk semua tamu yang ingin berwisata ke kepulauan Mentawai. Tidak hanya itu, para tamu Peselancar merasa tidak nyaman dan Aman karena seringnya para preman mengganggu dan menjarah apa-apa yang dapat mereka dapatkan dari kapal para peselancar tersebut.

Penuh harapan kami dari Himpunan Pramuwisata Indonesia Sumatera Barat agar Pemda dan Aparat Keamanan dapat bekerja lebih ekstra keras lagi, supaya "semua pintu strategis kepariwisataan" dapat diamankan dari kesan Premanisme dan juga partisipasi Masyarakat yang sadar dan peduli dapat membasmi Premanisme di kawasan Muaro Padang sebagai tempat pemberangkatan semua tamu yang ingin berkunjung ke Mentawai.

Ketua HPI Sumbar : Budiman

No comments:

Post a Comment